Kuota Haji Bertambah, tapi Tak Ngefek
TRENGGALEK – Masyarakat Kota Keripik Tempe yang ingin menunaikan ibadah haji harus bersabar. Sebab, kembalinya kuota haji di Jawa Timur ( Jatim) seperti semula belum mampu memangkas daftar antrean calon jamaah haji (CJH) yang saat ini sekitar 25 tahun. Itu sebagaimana diungkapkan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenang) Trenggalek Assaat Handayono.
Dia mengatakan, berdasar Surat Keputusan (SK) Kemenag Nomor 75/2017, kuota haji tahun 1438 Hijriah atau 2017 kembali normal dengan jumlah 221 ribu seluruh Indonesia. Jumlah tersebut terdiri atas 204 ribu kuota reguler dan 17 ribu haji plus. Selain itu, berdasar nota kesepakatan yang dilakukan, ada tambahan kuota 10 ribu untuk seluruh wilayah Indonesia.
Dengan demikian, dari jumlah tersebut, rencananya pada 2017 Jatim mendapat kuota 35.035 CJH dari normal kuota 33.935 CJH. itu berarti kuota Jatim bertambah 1.100 dari alokasi penambahan tersebut. ’’Memang, dengan kesepakatan itu, ada penambahan kuota, termasuk bagi CJH Trenggalek. Namun, karena banyaknya antrean, tambahan itu belum berpengaruh sehingga daftar antrean masih 25 tahun. Jika mendaftar tahun ini, diperkirakan bisa berangkat pada 2041,’’ jelasnya.
Dia melanjutkan, dari porsi tersebut, berdasar estimasi porsi haji tertinggi di Jatim, yaitu 1300435157, rencananya ada 565 CJH dari Trenggalek. Diperkirakan, jumlah tersebut akan bertambah. Sebab, menurut daftar, terdapat satu nama masuk porsi menunda keberangkatan dan dua yang lain meninggal dunia. ’’Jumlah itu bisa berubah, mengingat jatah porsi diperebutkan satu provinsi. Sedangkan terkait keberangkatan kloter pertama, rencananya dilakukan Jumat, 28 Juli mendatang,’’ katanya.
Terkait dengan CJH yang lanjut usia (lansia), pengajuan pendamping serta penggabungan suami-istri dan anak kandung belum ada kuota khusus. Karena itu, CJH yang ingin mendapat hal tersebut diharapkan segera mengajukannya.
Mengenai kapan waktu pelunasan bagi CJH 2017, hingga saat ini belum ada informasi resmi. Apabila ada, informasi tersebut akan disampaikan melalui kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) atau secara perorangan. ’’ Tunggu saja informasi selanjutnya dari Kemenag. Semoga saja ada penambahan kouta lagi dari pengalihan kuota negara lain yang tidak terpakai sehingga jadwal antrean bisa dipangkas,’’ jelas Assaat.
Tutik, salah seorang CJH dari Desa/ Kecamatan Dongko, menyambut baik kabar penambahan kuota haji tersebut. Untuk itu, dia beserta sang suami bergegas ke Kankemenag Trenggalek untuk menanyakan kemungkinan keberangkatan tahun ini. Namun, setelah dijelaskan petugas, dia menyadari hal tersebut dan siap berangkat pada 2018. (jaz/and/c4/end)