Blokade Lagi dengan Pipa Gas
DI sisi lain, protes warga terjadi lagi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari (2-3/3). Puluhan orang memblokade ruas jalan nasional itu dengan mendorong pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) ke tengah jalan.
Supardi, salah seorang warga, menyatakan bahwa aksi tersebut terjadi secara spontan. Dia tidak tahu ada rencana blo kade jalan. Sekonyong- konyong, puluhan orang langsung memindahkan pipa gas dari tepi jalan. ”Mungkin ini bentuk kejengkelan saja karena tidak kunjung diaspal,” kata Supardi di lokasi Minggu malam.
Blokade pipa gas terjadi di dua tempat. Pertama di depan warung kopi, sekitar 15 meter dari pertigaan Desa Betoyo. Kedua di samping SPBU milik PT AKR. Pipa sepanjang 24 meter mem- bujur, membelah jalan.
Untung, anggota Polsek Manyar sangat sigap. Begitu mendengar informasi adanya blokade jalan, anggota polsek langsung meluncur ke lokasi. Blokade hanya terjadi sekitar 1,5 jam.
Pukul 00.30 petugas yang dibantu warga dan pengguna jalan berhasil memindahkan pipa gas ke tepi jalan. ’’Syukur, kemacetan bisa dicegah,” kata anggota Sabhara Polsek Manyar Brigadir Juriyanto.
Dia menyebutkan, blokade itu sangat membahayakan pengendara. Bisa saja, pengguna jalan celaka karena menabrak batang pipa tersebut. Itu sangat mungkin karena kondisi jalan sedang berdebu. Lampu penerangan juga minim. ’’Untung tidak sampai ada kecelakaan,” ujarnya.
Blokade jalan dengan pipa PGN tersebut bukan kali pertama. Pada Januari lalu, warga melakukan aksi yang sama saat Jalan Raya Betoyo masih rusak parah. Banyak jalan yang bergelombang dan lubang. Warga menyebutnya jeglongan sewu.
Nah, beberapa hari setelah aksi, BBPJN VIII pun turun memperbaikinya sampai akhir Februari. Namun, perbaikan belum tuntas. (mar/c21/roz)