Benjeng Sasaran Rumah Subsidi zxchhjkhj
Harga Tanah Murah, Banjir Jadi Kendala
GRESIK – Banjir masih melingkari Kecamatan Benjeng–Balongpanggang setiap tahun. Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat pengembang untuk berburu tanah. Kedua lokasi jadi sasaran pembangunan rumah subsidi.
Kini Benjeng–Balongpanggang diminati untuk lokasi perumahan. Izinizin perumahan mulai masuk. Sebab, pengusaha menemukan banyak lahan yang masih potensial di sana. Artinya, tidak semua tanah kosong rawan banjir. ’’Kami menemukan di beberapa lokasi masih bisa dibangun perumahan. Banjir bisa teratasi dengan pengaturan saluran,’’ kata Pengurus Harian Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Gresik Koko Wijayanto saat ditemui kemarin (3/3). Dia menilai dua lokasi tersebut cocok untuk pengembangan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). ’’Harga tanahnya masih tergolong murah,’’ lanjutnya.
Menurut Koko, pergerakan harga tanah di Benjeng–Balongpanggang cenderung lambat. Kenaikannya tidak sampai 20 persen setiap tahunnya. Mungkin, kondisi itu dipengaruhi isu banjir. ’’Di sana harga tanahnya masih ada
yang di bawah Rp 300 ribu per meter,’’ papar Koko. Meski sebagian tanah di Gresik terus merangkak, Koko optimistis. Pembangunan rumah subsidi masih diminati. Meski jumlahnya tidak banyak.
Menurut Koko, Benjeng–Balongpanggang punya akses yang cukup baik. Lokasinya berdekatan dengan Mojokerto. Fasilitas umumnya juga cukup memadai. Jaringan PDAM memang sulit. Namun, problem itu bisa diatasi dengan memanfaatkan air sumur atau bor. ’’Rumah untuk MBR harus tetap dipikirkan. Itu sudah jadi arahan pemerintah pusat,’’ tutur alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut.
Dia mengingatkan pemkab soal Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan MBR. Dalam aturan itu, proses prizinan pembangunan rumah MBR di- Jika berkas lengkap, maksimal tujuh hari tuntas. Jika tidak terpenuhi, pengembang berhak melapor ke bupati, gubernur, dan menteri. (hen/c15/ai)