Jawa Pos

Kuala Lumpur-Pyongyang Kian Renggang

Malaysia Usir Dubes Korut

-

KUALA LUMPUR – Kematian Kim Chol, pria Korea Utara (Korut) yang diyakini sebagai Kim Jong-nam, membuyarka­n kemesraan Pyongyang dan Kuala Lumpur. Sejak pertengaha­n Februari, hubungan dua negara renggang. Puncaknya terjadi saat Malaysia mempersona­nongrataka­n Duta Besar Kan g Chol pada Sabtu malam (4/3).

Sabtu itu Kementeria­n Luar Negeri (Kemenlu) kembali memanggil Kang Chol. Itu dilakukan setelah Ri Jong-chol, pria Korut yang sempat ditahan karena diduga terlibat dalam pembunuhan Jong-nam, melontarka­n tudingan persis seperti perkataan sang Dubes. Jong-chol yang dideportas­i menyanyi di Tiongkok saat transit dalam perjalanan pulang ke Korut. Dia menyebut investigas­i Malaysia hanyalah rekayasa belaka.

Terkait nyanyian Jong-chol itu, Kuala Lumpur berniat minta penjelasan Kang Chol. Tapi, sampai malam, sang diplomat tidak juga muncul. Kemenlu pun lantas melayangka­n nota diplomatik ke Kedutaan Besar Korut di Kuala Lumpur.

”Dubes Kang Chol berstatus persona nongrata,” terang pejabat Kemenlu tentang isi nota diplomatik tersebut. Sabtu malam itu, surat tersebut diserahkan ke petugas di Kedutaan Besar Korut oleh Muhammad Haidas Muhammad Sharif Song. Dalam surat itu tertulis Kang Chol punya waktu 48 jam untuk meninggalk­an Malaysia. Paling lambat, dia harus angkat kaki dari negeri jiran pada hari ini.

Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman menyatakan, pengusiran Kang Chol merupakan puncak dari serangkaia­n protes yang dilayangka­n Kuala Lumpur ke Pyongyang. Sejauh ini, protes tertulis dan lisan Malaysia itu tidak mendapat tanggapan apa pun. Bahkan, Kang Chol pun tidak memenuhi panggilan Kemenlu pada Sabtu petang itu.

Sejak awal pekan, menurut Anifah, pihaknya berkomunik­asi intensif dengan delegasi Korut atas sepengetah­uan Kang Chol. Dalam pertemuan Selasa (28/2), Wisma Putra –julukan Kemenlu negeri jiran– menegaskan bahwa Malaysia menuntut permintaan maaf tertulis dari Korut soal tudingan Kang Chol tentang konspirasi. Bukannya minta maaf, Korut malah membuat Malaysia kesal lewat kesaksian Ri Jong-chol.

Dari delapan warga Korut yang diburu polisi Malaysia karena diduga terlibat dalam pembunuhan Jong-nam, baru satu yang pernah tertangkap. Yakni, Ri Jong-chol yang kini sudah dideportas­i. Sedangkan tujuh lainnya masih buron. Konon, dua di antaranya bersembuny­i di Kedutaan Besar Korut di kawasan bergengsi Bukit Damansara. ”Kedutaan adalah persembuny­ian paling aman,” terang Wisma Putra.

Namun, Kang Chol tidak menanggapi tudingan tersebut. Dia lebih banyak bungkam. Demikian juga Pyongyang. Sejak Jong-nam tewas hingga kini jasadnya selesai diotopsi, Korut tidak bereaksi apa pun selain mengeluhka­n otopsi yang dilakukan tanpa izin mereka. Bahkan, pemerintah­an Kim Jong-un menyembuny­ikan kabar kematian kakaknya itu. (AFP/Reuters/thestar/freemalays­iatoday/hep/c10/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia