Ne-Yo Menutup Java Jazz dengan Meriah
JAKARTA – Pesta jazz terbesar di Indonesia, Java Jazz Festival ( JJF) 2017, berakhir tadi malam (5/3). Penampilan Ne-Yo, musisi soul dan R& B yang terkenal lewat lagu Let Me Love You, lucunya, menjadi yang paling ditunggu. Tampil di BNI Stage sejak pukul 18.45, dia membawakan sejumlah hit seperti Miss Independent, One in A Million, Do You, Beautiful Monster, Play Hard, dan tentu saja Let Me Love You.
Musisi asal Las Vegas itu sukses mengubah panggung jazz menjadi lantai dansa. Selama dua jam penuh, dia membuat ribuan penonton panas lewat 20 lagu. Tidak ada yang bisa berdiam diri ketika irama lagunya terdengar. Semua bertepuk dan bergoyang. ”Kalian bersenang-senang? Terima kasih ya Java Jazz,” teriaknya, lalu melempar sapu tangannya ke lautan penonton.
Hari terakhir kemarin juga menampil- kan jazzer asal Brasil Sergio Mendes, penyanyi cantik asal AS Emma Larrson, serta band legendaris asal Inggris Incognito. Namun, penampilan musisi- musisi asal Indonesia juga memukau. Misalnya, Endah N Rhesa yang berkolaborasi dengan Dua Drum, Glenn Fredly yang mengajak saksofonis Nicky Manu- putty membawakan beberapa lagu.
Namun, soal penampilan musisi lokal, yang jadi highlight kemarin adalah Barasuara. Band rock yang sedang naik daun itu untuk kali pertama berkolaborasi dengan musisi asing, Ron King Horn Section. Dua band berbeda genre itu membawakan Samara. Tidak disangka, kolaborasi lintas genre tersebut berhasil membuat aransemen baru yang terdengar segar dan megah. Lengkap dengan alunan trompet dan saksofon dari band duetnya.
”Saya belum tahu ada berapa penunggang badai di Java Jazz tahun ini. Coba teriak penunggang badai,” teriak Iga Massardi, vokalis Barasuara, lantas memainkan intro Menunggang Badai. Setelah lagu usai, Iga memuji sahabat barunya. ”Ron, that was amazing,” kata Iga, disambut Ron dengan mengangkat trompetnya. Sampai jumpa di Java Jazz 2018. (glo/c6/na)