Godok Pembentukan Komando Armada III
JAKARTA – Sesuai rencana strategis (renstra) TNI, pembentukan Komando Armada III terus digodok TNI-AL. Mereka menargetkan, paling lambat tahun depan komando armada tersebut sudah berdiri sehingga bisa menjaga keamanan laut di wilayah timur Indonesia. Sejumlah kendala yang selama ini mengganjal pembentukan komando armada itu harus mampu dilalui TNI-AL. Sebab, tambahan komando armada baru sangat dibutuhkan.
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menjelaskan, pembentukan Komando Armada III tidak boleh lewat dari 2019. Selain sudah masuk renstra TNI, pembentukan komando armada itu sangat penting. ”Laut Indonesia di timur terlalu luas untuk dijangkau dari Surabaya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Khairul itu. Sampai saat ini, laut di wilayah timur Indonesia menjadi tanggung jawab Koarmatim yang bermarkas di Kota Pahlawan.
Keterbatasan Koarmatim tidak lagi menjadi soal apabila Komando Armada III sudah terbentuk. Dengan begitu, potensi pelanggaran di laut bagian timur tanah air bisa ditekan. Khairul berpendapat, pilihan TNI-AL membangun markas komando armada tersebut di Sorong, Papua Barat, sudah tepat. Sebab, embrio untuk membangun komando armada baru sudah tersedia. ”Fasilitas TNI-AL di sana sudah memadai,” kata dia kemarin (5/3).
Akses untuk mencapai fasilitas TNI-AL di Sorong juga cukup. Baik darat maupun laut. ”Sudah cukup strategis,” kata Khairul.
Lantaran TNI-AL sudah memiliki fasilitas di sana, mereka tidak perlu membangun markas Komando Armada III dari nol. Mereka tinggal mengembangkan fasilitas tersebut sampai memadai untuk dijadikan markas komando armada baru. Beda soal apabila TNI-AL memilih lokasi lain.
Kaimana adalah lokasi lain yang diproyeksikan menjadi pangkalan Komando Armada III. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengusulkan lokasi tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNIAL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonais Mozes Sipasulta menjelaskan, Tanah Merah di Kaimana adalah lokasi yang diusulkan Gatot. ”Ada namanya, Tanah Merah. Perencanaannya, maunya beliau (Gatot) di situ,” ungkap Gig.
Meski demikian, TNI-AL bakal melaporkan kajian serta perhitungan yang sudah mereka lakukan terkait dengan pembangunan markas Komando Armada III. Meski strategis, pembangunan di Kaimana membutuhkan anggaran lebih besar karena harus dilakukan dari awal. ”Kalau di Sorong sudah ada fasilitas, minimal (untuk) mengawali,” jelas perwira tinggi TNI-AL lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu. (syn/c7/ang)