Page Lama Bertarung dengan Depresi
LOS ANGELES – Generasi 1990-an kehilangan salah seorang musisi tergantengnya. Tommy Page, yang populer lewat lagu A Shoulder to Cry On, berpulang pada usia 46 tahun. Dia ditemukan seorang kerabat dalam kondisi tidak bernyawa pada Jumat (3/3). Penyebab kematian belum jelas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penyanyi yang dekat dengan boyband New Kids on the Block (NKOTB) itu bunuh diri gara-gara depresi menahun.
Tak mengherankan kalau keluarga besar NKOTB sangat berduka. ’’Dalam kegelapanmu, aku berdoa kamu selalu mendapatkan cahaya! Jiwa terangmu akan terus menyinari hatiku selamanya #RIPTommyPage,’’ tulis member NKOTB Jonathan Knight-Rodr di Twitter.
Page menulis A Shoulder to Cry On pada 1988. Usianya 18 tahun kala itu. Berkat lagu tersebut, dia berhasil menembus pasar musik Asia. Dia lalu dikenal di AS ketika tur bersama NKOTB pada 1989. Dua tahun kemudian Page menulis lagu I’ll Be You Everything bersama dua anggota NKOTB, Jordan Knight dan Danny Wood. Lewat lagu tersebut, Page mewujudkan impian terbesarnya. Di bawah naungan label Sire Records, lagu itu berhasil menempati posisi pertama tangga lagu Billboard Hot 100. ’’Seluruh hidupku aku selalu bermimpi punya rekaman yang memuncaki tangga Billboard,’’ ujar Page dalam sebuah wawancara pada 2011.
Page masuk ke ranah belakang layar pada 2011. Dia bergabung dengan Reprise Records dan menjadi mentor beberapa penyanyi. Di antaranya, Michael Buble, Alanis Morissette, Josh Groban, Ashley Tisdale, David Foster, dan Green Day. ’’Page membantuku memilih lagu pertama. Dia akan selalu dicintai. RIP sahabatku,’’ tulis Josh Groban di Twitter kemarin.
Namun, di tengah kesibukan sebagai music executive tersebut, tersiar kabar bahwa dia mengalami depresi berat. Dalam beberapa tahun terakhir, dia bertarung dengan berbagai tekanan. Jurnalis dan pengamat musik AS Michael Musto menyebut hal tersebut dalam sebuah unggahan di Facebook. Namun, post itu telah dihapus. (adn/c4/na)