Tingkatkan Kualitas Wasit agar Lebih Komunikatif
SURABAYA – Babak penyisihan awal Honda DBL East Java Series 2017- North Region makin dekat. DBL Indonesia pun makin mantap mencari calon- calon wasit terbaik untuk mengawasi pertandingan yang berlangsung 10– 22 Maret mendatang tersebut. Karena itu, kemarin ( 5/ 3) sekitar 55 wasit melakoni tahap seleksi Referee Development Program ( RDP). Dari situ diambil sekitar 26 wasit terpilih yang akan mengawal pertandingan di Surabaya dan Malang.
Ada dua sistem penilaian pada tahap tersebut. Yakni, tes tulis dan fisik berupa beep test. Tes tulis nggak hanya menjelaskan teori mengenai peraturan-peraturan basket pada umumnya, tapi juga kondisi dan situasi suatu pelanggaran yang mungkin terjadi. Sebab, dari pembelajaran tahun lalu, wasit kurang komunikatif menghadapi pemain, terutama kepada pelatih. Hal itu menguji pengetahuan dan referensi wasit untuk mengarahkan pemain yang melakukan pelanggaran.
Level soal yang diberikan kepada peserta, menurut Komisi Wasit Jawa Timur Johan Christiana, emang lebih sulit. Jumlah soal pun dibuat 50 butir yang dibagi menjadi 25 soal berbahasa Indonesia dan 25 soal berbahasa Inggris. ’’ Ini merupakan bentuk evaluasi dari data tahun lalu. Soalsoal tersebut adalah gambaran kondisi pertandingan yang belum terjangkau tahun lalu,’’ jelasnya. Dari situ bisa dipastikan setiap referee yang terpilih nanti mampu memberikan layanan komunikatif kepada pelatih dan pemain.
Tes kedua merupakan uji fisik berupa beep test. Untuk membuktikan kegesitannya, wasit laki- laki diuji hingga 86 kali bolak- balik, sedangkan perempuan sekitar 66 kali. Dari dua tes tersebut, babak penyisihan yang dimulai Jumat ( 10/ 3) dipastikan bakal berjalan rapi dan tertib. Setelah hasil diumumkan pada 7 Maret mendatang, ke- 26 wasit yang terpilih diagendakan mengikuti referee meeting.
Di situ akan dibahas beberapa kondisi permainan yang dianggap pelanggaran. Ada juga beberapa peraturan baru yang diterapkan mulai tahun ini. Salah satunya, tim harus terdiri atas maksimal 12 pemain. Dengan begitu, pelatih bisa bebas memilih first team dan second team. Tetapi, kali ini pelatih wajib mengganti pemain minimal tiga kali pada kuarter pertama. ( pew/ c25/ grc)