Finis Empat FM dalam Setahun
Terdapat enam race marathon yang menjadi ’’grand slam’’nya lari. Haryadi Permana telah menyelesaikan semua race yang dikenal dengan sebutan world marathon majors itu. Semua itu dia selesaikan dalam kurun waktu tiga tahun. Empat race di antaranya dia tunta
USIA di atas 50 tahun tidak menyurutkan Haryadi Permana untuk mengkhatamkan world
marathon majors (WMM). Saat ini terdapat enam race WMM. Yakni, London Marathon, Tokyo Marathon, Boston Marathon, Berlin Marathon, Chicago Marathon, dan New York Marathon.
Pada 9 Oktober 2016, Haryadi menggenapi koleksi WMM-nya saat turun di Chicago Marathon. Bos Garmin Indonesia itu memang bukan satu-satunya finisher WMM dari Indonesia. Tetapi, dengan usia 54 tahun pada 2016, itu merupakan kredit tersendiri buat bapak dua anak tersebut. Terlebih lagi, dia menyelesaikan empat di antara enam WMM sepanjang 2016.
Haryadi terbilang telat menekuni lari. Dia mulai aktif berlari pada 2010, saat virus lari merambah Indonesia. ’’Dulu saya aktif bersepeda dan renang. Lari masih belakangan,’’ sebutnya. Seperti pelari yang lain, dia tidak terlalu buru-buru mengejar maraton. ’’Pada awal latihan, saya masih sering berlatih dengan temanteman dari SMA BPK Penabur,’’ lanjutnya.
Khusus 2016, dia memang mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk menyelesaikan empat full marathon di WMM. Praktis dia menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa finis di setiap race yang dijalani.
Setiap ikut race, Haryadi mengajak sang istri, Lim Nging Lian. Lian juga menjadi fotografer pribadi untuk mengabadikan momen dia tampil.
Pengalaman berbeda selalu dia dapat dalam setiap mengikuti race WMM. Dari enam WMM, Haryadi memilih London Marathon sebagai
race yang paling oke dalam hal kemasan acara. ’’ Crowd penonton juga lebih dapat,’’ terangnya.
Haryadi cukup beruntung bisa mengikuti lima race WMM melalui undian. Padahal, biasanya tidak mudah mendapat lotre. Hanya Boston Marathon yang tidak dia dapat dengan cara mudah. Sebab, Boston Marathon menerapkan standar kualifikasi yang tinggi.
Untuk usia 50–54 tahun seperti Haryadi, harus sudah finis full
marathon dengan catatan waktu tidak lebih dari 3 jam 30 menit. Tentu saja dia belum sampai pada level tersebut. Pilihan lainnya adalah jalur charity. Tetapi, itu sangat mahal. Melalui berbagai cara, Haryadi akhirnya bisa menjadi peserta melalui jalur undangan. Diundang secara resmi oleh penyelenggara Boston Marathon.
Setelah khatam WMM, apa tantangan yang ingin dia jalani lagi? Haryadi mengungkapkan bahwa dirinya ingin tampil di Pyongyang Marathon. Menarik dan menantang bagi dia karena digelar di Korea Utara. Pyongyang Marathon menerapkan cut-off
time 4 jam untuk FM. ’’Semoga visanya segera dapat,’’ ucapnya. Rencananya, dia turun bersama Rian Krisna, pengurus pusat Indorunners. Persiapan yang mereka jalani cukup serius. Setidaknya dalam sepekan mereka harus berlari dengan total jarak 30–60 km.