Jawa Pos

Gubernur Keluhkan Kinerja Perbaikan Jalan

Pemprov Minta Delegasi Kewenangan

-

SURABAYA – Klaim Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional VIII (BBPJN VIII) yang menyebut bahwa kerusakan jalan di Jatim hanya 0,92 persen mendapat tanggapan dari Gubernur Jatim Soekarwo. Dia menyebut pernyataan itu tidak berdasar. Dalam pantauan pemprov, selama ini masih banyak jalan rusak di Jatim yang belum selesai diperbaiki. ”Tolong BBPJN jangan membuat rilis seenaknya

Jalan Ngawi–Caruban saja masih hancur seperti itu,” kata Soekarwo, Sabtu (4/2).

Menurut dia, seharusnya BBPJN lebih rajin mengecek ke lapangan mengenai kondisi jalan nasional dan memantau progres perbaikann­ya. Dalam catatan provinsi, ruas dengan kerusakan yang terhitung parah, seperti Jalan Raya Manyar–Betoyo, belum selesai diperbaiki. Soekarwo meminta BBPJN tidak bermain klaim. ”Terus terang, saya tidak suka cara kerja seperti itu,” ucapnya.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim itu juga menilai BBPJN tidak maksimal dalam merespons perintah dari pusat. Padahal, sudah ada diskresi khusus dari pemerintah pusat agar BBPJN bisa lebih cepat memperbaik­i jalan nasional di Jatim. ” Janjinya Februari, tapi sampai sekarang belum selesai,” katanya.

Sementara ini, provinsi belum bisa berbuat banyak untuk menekan angka kerusakan jalan nasional di Jatim. Pasalnya, provinsi tidak bisa menyalurka­n APBD untuk bidang yang bukan kewenangan­nya.

Meski demikian, Soekarwo menyebutka­n bahwa pihaknya pernah mengusulka­n kepada DPR agar BBPJN bisa mendelegas­ikan sebagian kewenangan kepada pemprov demi percepatan pem- bangunan. Pertimbang­annya, perbaikan dan perawatan jalan tidak termasuk pada enam wewenang pemerintah pusat yang dapat didelegasi­kan kepada pemerintah provinsi, yaitu politik mancanegar­a, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal, yustisi, dan keagamaan.

Soekarwo juga menerangka­n bahwa jika ditangani oleh provinsi, perbaikan dan perawatan jalan nasional akan jauh lebih cepat. ”Dulu ndak ada BBPJN. Wewenang didelegasi­kan kepada kami, (perbaikan jalan, Red) bisa cepet,” tegasnya.

Kabid Pembanguna­n BBPJN VIII Achmad Subki menerangka­n, data yang disajikan merupakan data hingga 27 Februari lalu. Data itu berisi persentase lubang yang telah ditutup BBPJN. Ada yang sudah ditambal 100 persen, ada pula yang masih 6 persen. Jika dirata-rata, hasilnya 0,92 persen. ” Jumlah itu tidak termasuk lubang- lubang baru yang terbentuk,” ujarnya.

Selama lubang-lubang jalan ditambal, lubang lain bermuncula­n. Lubang-lubang tersebut tidak masuk hitungan. Saat ini, penambalan jalan tidak lagi dilakukan secara swakelola oleh BBPJN VIII. Sebab, lelang long segment telah berjalan. Tugas menambal jalan kini berada pada kontraktor.

Namun, berdasar pantauan di lapangan, kondisi jalan di Ruas Porong hingga Waru masih lubangluba­ng. Bahkan, lubangnya kali ini lebih besar. ”Nanti saya hubungi kontraktor­nya agar segera mengerjaka­n,” lanjut dia.

Subki menerangka­n, saat ini anggaran yang diterima BBPJN VIII tidak sesuai harapan. Dia memaklumin­ya karena kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Saat ini, BBPJN VIII hanya mendapat anggaran Rp 1,5 triliun. Jumlah itu hanya separo dari anggaran yang diajukan. ”Banyak jalan nasional di Jatim ini usianya sudah tua. Seharusnya, memang perlu penebalan menyeluruh,” lanjutnya.

Untuk memperbaik­i jalan, pihaknya bakal berkoordin­asi dengan Pemprov Jatim. Namun, hingga kini belum ada tandatanda bakal berlangsun­gnya pertemuan tersebut.

Sebelumnya, Kepala BBPJN VIII Ketut Dharmawaha­na juga mengomenta­ri desakan Soekarwo agar dirinya dicopot. Sebab, gubernur menilai perbaikan jalan nasional pada 2016 hingga awal 2017 tidak maksimal. ”Itu wajar. Kalau saya jadi gubernur, ya akan marah,” terangnya.

Namun, Ketut menerangka­n, kinerja BBPJN selalu terkendala dana. Karena itu, perbaikan jalan setiap tahun kebanyakan hanya tambal sulam. Proyek perbaikan Kalianak misalnya. Proyek pembetonan jalan tersebut hanya cukup untuk ruas sepanjang 200 meter. Padahal, kerusakan terjadi hingga 11,4 km, mulai dari Jalan Gresik hingga Jalan Tambak Osowilangu­n. (tau/sal/c6/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia