Hadapi Hackler, Santai Saja
DI DUNIA sulap, ada yang namanya hackler. Yakni, orang-orang yang hanya belajar trik sulap tanpa tahu sejarah dan ilmunya. Firyal Febri Asrafi sering bertemu mereka. Tidak hanya sekali dua kali. Sering. Dia sampai tidak ingat berapa kali ditantang adu kemampuan.
Menghadapi hal semacam itu, Firyal hanya santai. ”Main self working saja,” ucapnya. Self working merupakan trik sulap. Caranya, hackler memainkan sulap sesuai kemampuannya. Kemudian, pesulap lawan menebak jawaban permainan tersebut. Misalnya, pada permainan kartu. Artinya, Firyal menebak kartu yang sebelumnya diambil hackler.
Selama ini, pesulap yang mengawali debut performance sejak kelas X SMA itu selalu bisa menghadapi hackler. Ketika berhasil, penantang mengakui kemampuannya sebagai seorang magician.
Menurut Firyal, belajar sulap bukan sekadar trik. Untuk bisa benar-benar menguasai, dia harus mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan kesukaannya itu. Ketika masih menimba ilmu di Alakazam, dia banyak belajar tentang sejarah, tokoh-tokoh, dan pengetahuan tentang sulap.
Alakazam juga tak mau main-main saat mengajari siswanya. Tiga bulan pertama, Firyal hanya bisa memegang kartu. Setelah mahir, dia baru diajari memainkan trik.
Meski kini tak lagi menimba ilmu di sekolah khusus tersebut, Firyal tetap berupaya melatih kemampuan. Dia banyak mengikuti referensi dari buku. Misalnya, Strong Magic karya Darwin Ortiz dan Maximum Entertainment karya Kenneth J. Weber. ”Referensi dari buku banyak membantu saat tampil,” terangnya.
Ada satu tip dari Firyal untuk menguasai sulap. Pesulap harus mencintai lebih dulu apa yang akan dipelajari. Perbanyak pengetahuan yang berkaitan dengan sulap. Jangan hanya mengejar kemampuan memainkan trik. Apalagi sampai mengajarkan kepada orang lain yang benar-benar awam. ”Orang lain juga bisa menilai kok,” ucapnya. (ant/c16/jan)