SMK Karya Bhakti Tingkatkan Program Vokasi
GRESIK – Persaingan dunia kerja, termasuk industri, semakin ketat. Program vokasi menjanjikan optimisme bagi pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK). Pemerintah menjembatani kerja sama dunia industri dan pendidikan. SMK Karya Bhakti, misalnya, menjalin kerja sama dengan PT Smelting.
”Kami bersyukur karena sekolah kami terpilih dalam program vokasi ini,” kata Kepala SMK Karya Bhakti Lina Sujarwati pada Sabtu (4/3). Di Gresik, ada 16 SMK yang ditetapkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk masuk program vokasi. SMK Karya Bhakti dipilih karena terbukti lulusannya mampu bersaing di dunia kerja.
Berdasar penetapan Kemenperin itu, sekolah di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Desa Randuagung, Kebomas, tersebut bergandengan tangan dengan PT Smelting. ”MoU sudah kami teken di Surabaya,” ujar perempuan berhijab itu. Sejatinya, SMK Karya Bhakti sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan peleburan tembaga yang berlokasi di Desa Romoo, Manyar, tersebut.
Kerja sama sudah berjalan 1,5 tahun. Bentuknya, antara lain, pelatihan dan pengawasan uji kompetensi kejuruan. Pelatihan dilakukan enam bulan untuk siswa kelas XII. ”Sebulan sekali setiap Sabtu pukul 07.00 hingga 13.00,” jelasnya. Ada pula uji kompetensi kejuruan (UKK) dari pengawas eksternal. ”UKK ini untuk menentukan kelulusan siswa,” jelas Lina.
Program vokasi yang diprakarsai pemerintah, tambah dia, menjadi senjata andalan baru bagi pelajar SMK. Sebab, perusahaan menjamin keberlangsungan dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. ”Di sini selama ini pelatihan baik sekali. Tahun pelajaran baru nanti ada pelatihan konversi energi,” jelas Lina.
Selain pembelajaran konversi energi, perbaikan kurikulum terus dilakukan. Sekolah berharap ada penambahan peralatan baru, seperti mesin bubut dan laboratorium komputer. ”Itu mimpi kami dan peserta didik,” kata Lina, lantas tersenyum. (yad/c6/roz)