Jawa Pos

Pop.Up, Melaju di Jalan, Terbang pun Ayo

-

JENEWA – Geneva Motor Show tak hanya menjadi tempat supercar terhebat di dunia memulai debut. Ajang pameran otomotif yang kali pertama digelar pada 1905 itu juga menjadi saksi inovasi-inovasi mu- takhir di dunia otomotif. Misalnya Pop.Up. Transporta­si masa depan karya Airbus dan Italdesign tersebut menampilka­n kecanggiha­n kolaborasi antara otomotif dan teknologi drone

Secara garis besar, Pop.Up terbagi menjadi tiga bagian utama. Pertama adalah kapsul. Itu menjadi tempat penumpang. Berikutnya adalah air module dan ground module. Dua module tersebut memungkink­an Pop.Up dengan mudah dapat di- switch antara berjalan di darat atau udara.

Airbus sebagai pencetus Pop. Up menegaskan bahwa Pop.Up diciptakan karena terinspira­si dari banyaknya rintangan yang ditemui di transporta­si darat. ”Menambahka­n dimensi baru supaya transporta­si bisa menjadi multifungs­i adalah solusi ke depan bagi manusia untuk berpindah dari titik A ke titik B,” ujar General Manager Urban Air Mobility Airbus Mathias Thomsen sebagaiman­a dikutip dari keterangan resmi.

Berdasar informasi spesifikas­i dan cara kerja, kecanggiha­n yang ditawarkan Pop.Up sangat mengagumka­n. Penumpang hanya perlu merencanak­an dan memesan perjalanan melalui sebuah aplikasi. Sistem secara otomatis akan mengidenti­fikasi waktu, kemacetan lalu lintas, dan biaya, kemudian menawarkan opsi transporta­si terbaik untuk pengguna, apakah lewat jalur darat atau udara.

Kapsul Pop.Up dibuat dari bahan serat karbon monocoque. Kapsul tersebut berdimensi lebih kurang panjang 2,6 meter; tinggi 1,4 meter; dan lebar 1,5 meter. Jika sedang bersanding dengan modul darat, kapsul tersebut layaknya city car berbodi karbon dan bertenaga baterai. Pop.Up juga telah dibekali kemampuan autonomous level lima sehingga membuatnya mampu sepenuhnya self-driving.

Jika sistem mengidenti­fikasi kepadatan lalu lintas yang tinggi, penumpang dapat men-switch perjalanan­nya menggunaka­n modul udara yang berukuran sekitar 5 x 4,4 meter. Modul tersebut ditenagai delapan rotor yang berputar berlawanan arah ( counter- rotating). Teknologi autonomous level lima yang tersemat pada Pop. Up tak hanya berlaku untuk modul darat, tapi juga udara.

Canggihnya lagi, setelah penumpang mencapai tujuan, modul udara dan darat beserta kapsulnya dengan sendirinya kembali ke stasiun pengisian ulang baterai untuk menunggu penumpang berikutnya.

Dalam menggagas Pop.Up, Airbus mengganden­g Italdesign, perusahaan teknologi asal Italia yang berpengala­man memproduks­i drone dan remotely aircraft. Keduanya optimistis Pop.Up mulai terealisas­i tujuh sampai sepuluh tahun ke depan. Memang, tak semua teknologi mutakhir yang dipamerkan di ajang sekelas Geneva Motor Show menjadi kenyataan. Namun, jika latar belakang dan kapabilita­s dua raksasa pencetusny­a dilihat, bukan tak mungkin sepuluh tahun lagi Pop.Up benar-benar beterbanga­n di atas macetnya lalu lintas. (agf/c10/ang)

 ?? CYRIL ZINGARO/KEYSTONE VIA AP ?? BEBAS MACET: Pop.Up dipamerkan dalam Geneva Internatio­nal Motor Show (8/3). Mobil besutan Airbus dan Italdesign itu bisa melaju di jalan serta terbang.
CYRIL ZINGARO/KEYSTONE VIA AP BEBAS MACET: Pop.Up dipamerkan dalam Geneva Internatio­nal Motor Show (8/3). Mobil besutan Airbus dan Italdesign itu bisa melaju di jalan serta terbang.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia