Jawa Pos

Swasta Minim Bangun Infrastruk­tur

-

BADUNG – Pemerintah berupaya mendorong investasi sektor swasta dalam pembanguna­n infrastruk­tur. Skema kerja sama yang ditawarkan meliputi kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dan pembiayaan infrastruk­tur non anggaran (PINA).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonego­ro meminta industri penjaminan emisi ( underwrite­r) menciptaka­n instrumen investasi yang mendorong investasi di bidang infrastruk­tur. Pelaku industri dana pensiun juga diharapkan menginvest­asikan dana hasil kelola ke proyek-proyek infrastruk­tur pemerintah.

Menurut mantan menteri ke- uangan itu, pada dasarnya, APBN dan APBD hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan pembanguna­n infrastruk­tur. Bantuan dari BUMN juga hanya mencakup 23 persen dari total kebutuhan investasi. Dengan demikian, dana yang bisa disediakan pemerintah baru mencapai 63 persen.

”Sisanya, sebanyak 37 persen, diharapkan bisa dipenuhi dari investasi swasta. Kebutuhan investasi di infrastruk­tur sampai 2019 sendiri mencapai Rp 4.500 triliun,” kata Bambang.

Peran BUMN tidak bisa didorong terlalu besar. Sebab, pembanguna­n infrastruk­tur yang dilakukan BUMN selalu disertai penyertaan modal negara. ”Ketergantu­ngan (BUMN terhadap penyertaan modal negara) ini yang harus dikurangi sehingga peranan swasta itu sangat penting,” ujar dosen Universita­s Indonesia tersebut.

Tingkat pengembali­an investasi di sektor infrastruk­tur juga cukup tinggi. Internal rate of return (IRR) untuk PINA berada pada kisaran 30 persen, sedangkan return investasi KPBU kurang dari 30 persen.

Bambang mencontohk­an skema KPBU telah ditawarkan pemerintah dalam pembanguna­n gelanggang olahraga di Papua yang dibangun untuk PON 2020. (rin/c24/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia