Citibank Fokus Layanan Digital
SURABAYA – Citibank Indonesia (Citi Indonesia) memperkuat layanan perbankan digital, baik untuk nasabah korporasi maupun ritel. Tahun lalu, Citi Indonesia meluncurkan program digitalisasi untuk sektor korporasi.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan, pihaknya berfokus pada perusahaan multinasional dan lokal, public sector, serta financial institution. Tahun lalu, mereka meluncurkan Citi Virtual Card, yaitu kartu kredit tanpa bentuk fisik.
’’Selama ini, digitalisasi identik dengan retail banking saja. Namun, kami melihat sejumlah nasabah korporasi terbantu dengan digitalisasi transaksi perbankan,’’ ujarnya.
Awal tahun ini, pihaknya meluncurkan CitiDirect dengan MobilePass yang memungkinkan nasabah bertransaksi tanpa menggunakan token. Jadi, ada kode OTP ( one time password) yang dikirimkan.
Untuk retail banking, pihaknya akan meluncurkan beberapa fitur di mobile banking. Nanti, mobile banking itu kompatibel dengan platform dari Citi global. Di dunia, Citi terdapat di 101 negara. Semen- tara itu, di Asia, Citi ada di 13 negara. ’’Kalau mau klaim digital, semua fitur di harus ada di
Jadi, tutur Batara. Pihaknya bakal merilis fitur baru untuk layanan digital perbankan yang bisa diakses di ’’Komitmen kami, digitalisasi bukan hanya layanan pada nasabah, tapi juga ekosistem,’’ ucapnya.
Tercatat, 80 persen nasabah Citi Indonesia sudah beralih ke layanan perbankan digital. Persentase tersebut tidak jauh berbeda dengan nasabah Citi di negara-negara di Asia. Artinya, mengakses layanan perbankan secara digital sudah menjadi kebiasaan. ’’Bisa dihitung jari tingkat kunjungan seorang nasabah ke kantor,’’ imbuhnya.
Apakah itu akan mendongkrak fee based income? Batara menuturkan, penerapan digitalisasi dapat berdampak pada fee based income. Namun, hal tersebut tidak menjadi prioritas perusahaan. Apalagi, persaingan antarperbankan untuk menggenjot fee based income juga ketat. ’’Komposisi fee based income sekitar sepertiga, sisanya dua pertiga dari pendapatan bunga,’’ terangnya. (res/c18/noe)