Warga Siapkan Bensin dan Batu
MOJOKERTO – Ketegangan masih berlanjut di Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, kemarin (10/3). Ratusan warga dari desa setempat, Sumolawang, dan Balongmojo terus menjaga titik-titik akses ke PT BNM (Bumi Nusa Makmur).
Dalam mediasi, mereka mendesak kepolisian mendatangkan tim ahli untuk dimintai keterangan perihal polemik pabrik karet tersebut. ’’Kami tidak mau kecolongan,’’ jelas salah seorang warga di balai desa setempat.
Mediasi yang melibatkan warga dan tokoh masyarakat itu dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto AKBP Rachmad Iswan dan Kades Medali Miftahuddin. Hadir pula tokoh masyarakat serta anggota kepolisian.
Namun, tidak ada satu pun perwakilan dari manajemen PT BNM. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Mojokerto, warga yang memadati jalan desa tersebut terus memantau kemungkinan masih adanya kendaraan yang akan bongkar muat di PT BNM. Termasuk truk-truk dan kontainer. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan kalangan ibu rumah tangga turut membantu menjaga jalan desa.
Hal itu dilakukan sebagai protes warga untuk tetap menolak keberadaan pabrik karet. Selama mediasi berlangsung, di luar balai desa, warga menyiapkan beberapa benda. Misalnya, kumpulan batu bata, potongan bambu, dan bensin yang dikemas dengan botol literan. Benda-benda yang ditaruh di simpang tiga jalan desa setempat tersebut sengaja mereka siapkan untuk sekadar berjaga-jaga. ’’Ya buat jaga-jaga saja. Santai saja, kami tidak akan berbuat anarkistis kalau tidak ada yang membuat emosi,’’ kata warga lainnya. (ori/ris/c23/diq)