Bentuk Satgas, BNN Masuk Sekolah
Satu Kelas Dua Personel
JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan banyak gebrakan besar dalam pencegahan penyebaran narkotika. Tahun ini mereka telah melancarkan sejumlah strategi. Berikutnya, mereka meluncurkan pembentukan satuan tugas (satgas) di setiap sekolah. Mulai tingkat SD sampai SMA.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menjelaskan, pihaknya tidak bergerak sendiri. BNN di tingkat kota dan provinsi turut bekerja. ” Kami datang ke sekolah-sekolah untuk melatih sis wa ( mengenai bahaya narkotika, Red),” jelas dia setelah mengisi materi di Mabes TNI kemarin ( 10/ 3).
Menurut pria yang akrab dipanggil Buwas itu, petugas BNN menyebar ke seluruh sekolah di Indonesia, tapi secara bertahap. Agar satgas tersebut bekerja efektif, BNN menunjuk siswa sebagai anggota satgas. Jumlah satgas di setiap sekolah berbeda. Bergantung jumlah kelas. Sebab, satgas itu dibentuk di setiap kelas. ”Satu kelas ada dua orang,” katanya.
Dengan satgas di setiap kelas, Buwas yakin materi soal bahaya narkotika lebih cepat sampai. Sebab, materi dijelaskan langsung oleh siswa. ”Bisa berlanjut setelah jam pelajaran atau di sela waktu belajar,” imbuhnya.
Langkah tersebut sengaja diambil BNN agar pencegahan penyalahgunaan narkotika berlangsung mulai lingkup paling kecil. Sekolah sengaja dijadikan sasaran oleh BNN lantaran data menyebutkan bahwa pengguna narkotika usia pelajar di Indonesia masih banyak. Menurut Buwas, dari sekitar 5 juta pengguna narkotika di tanah air, sebagian di antaranya masih berusia belasan tahun. ”Ada 15 ribu generasi muda yang meninggal karena narkoba,” kata dia.
Karena itu, BNN masuk ke sekolah. Meski demikian, pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNN tak lantas masuk kurikulum. Secara tegas Buwas menyatakan, upaya itu berada di luar kurikulum. Tapi tetap dilakukan secara intensif dan menyeluruh. ”Sekarang sudah mulai. Ada beberapa sekolah yang sudah menjalankan,” terang mantan Kabareskrim Polri tersebut. ”Dampaknya sudah terasa,” tambahnya.
Buwas mengungkapkan, semakin banyak pelajar yang mengerti dan paham bahaya narkotika. Berdasar hasil penelitian Universitas Indonesia (UI), sambung dia, angka pengguna narkotika yang masih dalam tahap coba-coba sudah berkurang. ”Kecenderungannya turun,” ujarnya.
Apabila satgas sudah terbentuk di setiap sekolah, Buwas optimistis manfaatnya lebih besar. Sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan angka pengguna narkotika. (syn/c9/ang)
Kami datang ke sekolah-sekolah untuk melatih siswa (mengenai bahaya narkotika, Red).”
BUDI WASESO
Kepala BNN