Jawa Pos

Pegang Teguh Konsep Kota Agropolita­n

-

SURABAYA – Eddy Rumpoko memasuki masa-masa akhir sebagai wali kota Batu. Selama sepuluh tahun kepemimpin­annya, dia berhasil mentransfo­rmasi kota kecil Batu menjadi salah satu kota wisata paling dikunjungi di Indonesia. Dalam kunjungann­ya ke redaksi Jawa Pos tadi malam (10/3), Eddy mengungkap­kan bahwa kuncinya adalah berpegang teguh pada identitas kota.

”Batu tidak akan bisa menjadi kota industri. Batu harus dipertahan­kan sebagai kota dengan nuansa pedesaan, kota agrobisnis dan agrowisata,” jelasnya dalam diskusi dengan awak redaksi Jawa Pos.

Sebelum menjadi kota wisata seperti saat ini, Batu memang identik dengan kota agrobisnis. Penghasil apel, buah, serta sayur-mayur terbaik di Jawa Timur. Batu di bawah kepemimpin­an Eddy lalu disulap menjadi kota wisata. Kehadiran beberapa theme park membuat Batu sesak dengan wisatawan setiap akhir pekan atau hari libur. ”Dulu kami berharap 500 ribu wisatawan saja sudah bagus. Kini dalam setahun angka kunjungan wisatawan mencapai 4 juta,” paparnya.

Mempertaha­nkan Batu menjadi kota agropolita­n seperti saat ini bukannya tidak menemui godaan. Sekian banyak investor yang datang ingin membuka industri di sana. Namun, Eddy menegaskan bahwa peruntukan Batu hanya agrowisata dan agrobisnis. ”Bahkan, saya pernah berpikiran, kalau perlu terminal tidak perlu ada di Batu,” ungkapnya.

Tidak lama lagi posisi wali kota Batu berpindah kepada Dewanti Rumpoko. Eddy yakin ide besar pembanguna­n Batu selama ini akan diteruskan penggantin­ya itu. Dia mencita-citakan adanya sinergi yang lebih baik antara Batu dan daerah di sekitarnya. (aji/c9/ang)

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TUKAR GAGASAN: Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (kanan) bersama Dirut PT Jawa Pos Koran di ruang redaksi tadi malam.
FRIZAL/JAWA POS TUKAR GAGASAN: Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (kanan) bersama Dirut PT Jawa Pos Koran di ruang redaksi tadi malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia