Hantu Ini Bisa Menghantui
LONDON – Terlepas dari baru saja mengalami kekalahan memalukan (agregat 2-10) oleh Bayern Muenchen di Liga Champions, Arsenal tetap bukan tandingan bagi Lincoln City. Kastanya saja terpaut empat tingkat. Lincoln kini bermain di National League atau kasta kelima dalam piramida kompetisi di Inggris. Gaji setiap pekan skuad Lincoln pun hanya sepersepuluh dari ratarata gaji pemain Arsenal. Harga mobil dari sebelas pemain Lincoln yang kalau ditotal mencapai GBP 220 ribu (Rp 3,57 miliar) masih kalah mahal jika dibandingkan dengan harga dua mobil bintang The Gunners –sebutan Arsenal–AlexisSanchez. HargasatumobilSanchezmencapaiGBP 150 ribu (Rp 2,43 miliar). Namun, perbandingan-perbandingan itulah yang mungkin membuat haters Arsenal atau selain Gooners –sebutan fans Arsenal– bakal jatuh hati kepada Lincoln. Setidaknya, mereka menjadi fans dadakan klub berjuluk The Imps atau Si Hantu tersebut dalam laga perempat final Piala FA di Emirateses Stadium dini hari nanti (12/3).
Apalagi, ada rekor berusia 105 tahun yang menanti Lincoln. Yakni, menjadi klub nonliga (sebutan untuk kompetisi di luar Premier League dan Football League) yang lolos ke semifinal Piala FA. Seperti julukannya, kapten Lincoln Luke Waterfall berupaya ’’menghantui” Arsenal.
Waterfall pun memanfaatkan situasi tim tuan rumah saat ini. Yakni, di tengah ketidakpuasan Gooners terhadap sepak terjang skuad besutan Arsene Wenger itu. ’’Saya yakin, ada beberapa fans Arsenal yang ingin kami menang. Jika kami memulai laga dengan baik, mungkin bakal ada 60 ribu orang di belakang kami. Bukan hanya 9 ribu orang (fans Lincoln),” tutur bek 26 tahun ter- sebut kepada BBC Sport. Meski berlaga di kandang lawan, Waterfall menyatakan bahwa timnya tetap akan bermain dengan gaya mereka. ’’Kami juga ingin menang dan lolos. Kami tidak ingin memarkir bus. Kami juga berharap semua pemain top mereka dimainkan,’’ ucapnya. Spirit pantang menyerah ala tim-tim yang dipandang sebelah mata tentu menjadi modal Lincoln. Seperti yang ditunjukkan saat mengeliminasi klub yang lebih diunggulkan dalam dua fase sebelumnya. Di putaran keempat, misalnya. Brighton and Hove Albion yang notabene klub Championship disingkirkan dengan skor 3-1. Di putaran kelima, Burnley sebagai wakil Premier League dipermalukan 1-0 di kandang sendiri. Gol tunggal Si Hantu pun lahir dari satu-satunya tembakan mereka dalam laga tersebut.
’Kami akan melakukan segala cara (untuk mengalahkan Arsenal). Sebab, kesempatan langka ini tidak bisa Anda dapatkan setiap hari,” kata pelatih Lincoln Danny Cowley yang juga masih bekerja sebagai guru olahraga, sebagaimana dikutip Sports Illustrated.
Di sisi lain, penyerang sayap Arsenal Theo Walcott menyebutkan bahwa Piala FA adalah ajang recovery harga diri timnya setelah kegagalan di Liga Champions. Berkaca dari kejutan yang kerap terjadi di Piala FA, Arsenal tidak akan terlena dengan latar belakang Lincoln. ’’Melihat mereka (Lincoln) bisa melaju sampai sejauh ini, kami tidak akan menganggap remeh,” tuturnya, sebagaimana dilansir di situs resmi klub.
Bagi Arsenal, melawan Lincoln merupakan laga home pertama di Piala FA musim ini. Situasi yang bisa membangkitkan memori buruk The Gunners. Lima musim terakhir, klub dari London Utara itu tiga kali gagal menang di Piala FA. Sekali imbang, dua kali tumbang. Tepat setahun lalu (13/3/2016), Arsenal takluk 1-2 oleh Watford di putaran kelima. (ren/c18/dns)