Belajar dari The Potters
MIDDLESBROUGH – Skor kacamata saat menghadapi Stoke City dalam laga ke-27 Premier League di Etihad Stadium dua hari lalu (9/3) membuat Pep Guardiola frustrasi. Ya, pelatih Manchester City itu bak kehilangan akal dalam memberi solusi timnya untuk membongkar pertahanan ultradefensif The Potters –julukan Stoke.
Solusi dari Pep itu tentu sangat dibutuhkan City karena Middlesbrough sudah menanti di Riverside Stadium malam ini ( 11/ 3) dalam fase delapan besar Piala FA. Status tuan rumah tentu akan dimanfaatkan Boro. Apalagi, klub yang musim ini berstatus promosi di Premier League tersebut punya pengalaman menahan produktivitas para bomber City. Yakni, kala bermain 1- 1 di Etihad Stadium pada pekan kesebelas Premier League ( 5/ 11).
’’Kami harus kembali mendapatkan ketajaman di Riverside karena mereka (Boro) pernah menyulitkan kami dengan pertahanan rapatnya,” kata gelandang serang City Kevin De Bruyne sebagaimana dilansir Manchester Evening News.
Gelandang City lainnya, Yaya Toure, meyakini Boro akan mengcopycat sukses Stoke. Uniknya, laga terakhir Boro adalah saat kalah 0-2 di kandang The Potters dalam Premier League (4/3). ’’Mereka (Boro) diuntungkan karena memiliki masa istirahat satu pekan lebih lama ketimbang kami. Tetapi, itu bukan alasan karena kami harus menampilkan performa yang lebih baik untuk lolos dari fase ini,” ucapnya kepada Sky Sports.
Dari rekam pertemuan kedua klub di Piala FA, Boro bisa menepuk dada. Lima kali berhadapan, empat kali berakhir dengan tersingkirnya City. Yang terakhir pada 24 Januari dua tahun silam. Tepatnya pada putaran keempat. The Citizens –sebutan City– menyerah dua gol tanpa balas kepada Boro yang kala itu masih bermain di Championship.
Pelatih Boro Aitor Karanka juga coba membangkitkan kembali memori dua musim lalu. Memori saat Boro mampu mengalahkan City yang kala itu bersaing di top three Premier League 2014– 2015. ’’ Ketika itu, kami mengejutkan semua orang,’’ ucap asisten pelatih Real Madrid di era Jose Mourinho tersebut.
Karanka juga menyebutkan, Piala FA musim ini bisa menjadi momentum bagus untuk come back ke Wembley setelah 11 tahun merindukannya. Setelah lolos ke semifinal Piala FA 2005–2006, Boro kemudian tiga kali gagal melewati perempat final. ’’Piala FA sama pentingnya dengan perjuangan kami di liga (Premier League, Red),’’ ujarnya.( ren/c17/dns)