Jawa Pos

Inikah Kebangkita­n Ferrari?

Kimi Sukses Menembus 1 Menit 18 Detik

-

BARCELONA – Tidak berlebihan jika juara dunia Formula 1 tiga kali Lewis Hamilton mengatakan bahwa bukan Mercedes yang menjadi favorit juara dunia musim ini, melainkan Ferrari. Dalam dua kali uji coba pramusim di Barcelona, tim berlogo kuda jingkrak itu memang menunjukka­n potensi besar sebagai penantang Mercedes.

Pada sesi pagi uji coba hari terakhir kemarin (10/3), Ferrari lagi-lagi memasang standar tinggi bagi tim-tim peserta lain. Untuk kali pertama, ada seorang pembalap di grid yang mampu menembus catatan waktu terbaik di bawah 1 menit 19 detik.

Dia adalah Kimi Raikkonen yang menorehkan catatan waktu 1 menit 18,634 detik dengan ban supersoft. Catatan waktu tersebut lebih cepat nyaris setengah detik dari milik rekan setimnya sendiri, Sebastian Vettel yang menjadi pembalap ter- cepat pada hari sebelumnya.

Lap terbaik Vettel adalah 1 menit 19,024 detik dengan ban ultrasoft. Padahal, supersoft adalah ban yang seharusnya lebih lambat bila dibandingk­an dengan ultrasoft.

Jika melihat statistik tersebut, sepertinya mudah sekali bagi Ferrari mengepras catatan waktunya dari hari ke hari. Bandingkan dengan rival terdekatny­a, Mercedes, yang masih terkesan stagnan. Waktu terbaik yang dicatat Valtteri Bottas dengan menggunaka­n ban supersoft 1 menit 19,845 detik. Bottas berada di posisi keempat. Dengan ban yang sama, selisih waktu Kimi Raikkonen dengan Bottas bisa menembus 1,2 detik.

Bukan cuma dalam kecepatan satu lap, Ferrari juga unggul dalam ketahanan mesin. Bila dibandingk­an dengan Mercedes, Ferrari relatif tanpa masalah selama dua kali uji coba pramusim di Barcelona.

Benar jika uji coba tetaplah uji coba. Kondisinya akan sangat berbeda ketika balapan sebenarnya berlangsun­g. Tapi, uji coba itu tetap bisa memberikan gambaran awal tentang peta kekuatan tim menjelang dimulainya balapan pembuka di Australia pada 26 Maret mendatang.

Apa yang membuat Ferrari kembali kompetitif? Pertama, SF70H tampil cepat dengan semua pilihan ban. Itu tampak jelas ketika mobil Mercedes W08 dan SF70H disandingk­an. Ferrari bisa mengimbang­i catatan waktu terbaik Mercedes meski menggunaka­n kompon ban yang dua level lebih lunak. Misalnya, catatan waktu terbaik Mercedes dengan menggunaka­n ban ultrasoft bisa diimbangi Ferrari dengan ban soft.

Ketika Anda melihat langsung di trek, bagian depan mobil Mercedes tampak agak kaku. Ride quality- nya terlihat tidak sebagus Fer- rari,” ulas mantan pembalap F1 Karun Chandhok yang kini menjadi analis F1 untuk Channel 4.

Gambaran itu tampak jelas ketika kedua mobil keluar dari tikungan 2 dan 3 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Montmelo. W08 terlihat sekali melompat-lompat di bagian depan.

Kedua, Ferrari tampak lebih mudah dikendarai ketimbang Mercedes atau Red Bull. Meski demikian, menurut Chandhok, Mercedes tetap menyimpan potensi besar musim ini sehingga sulit untuk memilih siapa yang akan menang di Australia pada 26 Maret mendatang. Namun, jika mobil Ferrari benar-benar lebih bagus daripada Mercedes, tim pabrikan Italia tersebut akan memiliki keuntungan lebih, mengingat line-up pembalapny­a lebih tangguh ketimbang Mercedes.

Itulah yang dinanti dari sirkus F1 saat ini. Balapan tidak didominasi satu tim. Kompetisi akan menarik karena ada lebih banyak pembalap yang berbeda di atas podium. (cak/c11/nur)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia