Jawa Pos

BNNP Sebut Permen Dot Aman

-

SURABAYA – Keresahan masyarakat terkait dengan peredaran permen keras tuntas. Isu adanya kandungan narkoba di dalam permen keras terjawab kemarin (10/3). Setelah BBPOM merilis hasil labnya, kemarin giliran Badan Narkotika Nasional (BNN). ’’Setelah diteliti di Jakarta, ternyata hasilnya negatif. Tidak ada unsur narkotika maupun psikotropi­ka,’’ ujar Kepala BNN Provinsi Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman.

Rilis hasil uji laboratori­um itu memang dilaksanak­an di kantor BNNP Jatim. Sebab, peredaran permen keras ditemukan di beberapa kota di Jatim.

Fatkhur menyatakan, masyarakat tidak perlu resah dengan permen berbentuk dot tersebut. Jenderal bintang satu itu juga menegaskan bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi.

Sebelumnya, sampel permen itu dibawa ke Balai Laboratori­um BNNP Jatim Rabu (8/3). Butuh waktu dua hari hingga hasilnya keluar kemarin. Selain permen dot, lembaga antimadat tersebut meneliti permen berbentuk kapsul bolpoin dan bola-bola ranjau. ’’Hasilnya juga sama. Negatif,’’ tegas Fatkhur

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1985 itu melanjutka­n, dari hasil penelitian juga diketahui bahwa permen keras mengandung pewarna dan pengawet. Namun, kandungan itu juga tidak berdampak signifikan jika konsumen mencicipin­ya sekali dua kali. ’’Kadarnya masih dalam batas wajar,’’ ucapnya.

Meski begitu, BNNP tetap mengimbau masyarakat agar tetap berjaga-jaga dengan makanan yang mengandung bahan-bahan kimia. Terutama makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak. Karena itu, para orang tua sebaiknya memberikan bekal makanan yang sehat untuk anak-anak mereka.

Di tempat yang sama, Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti mengatakan bahwa pihaknya langsung mengembali­kan permenperm­en yang sempat diamankan dari beberapa tempat. ’’Tapi, ke depan kami tetap mengawasi peredaran narkoba di sekolah- sekolah,’’ jelasnya.

Pengembali­an permen ke pedagang juga dilakukan Satpol PP Kecamatan Wonokromo kemarin (10/3). Dari 356 botol permen dot yang disita, 300 buah telah dikembalik­an ke pedagang.

Arief Witjaksana, Kasi Ketenteram­an dan Ketertiban Satpol PP Kecamatan Wonokromo, menyatakan sudah berjanji kepada pedagang sejak awal. Yakni, pihaknya akan mengembali­kan permen dot yang disita jika terbukti bebas dari kandungan berbahaya. ’’Malah mereka yang datang sendiri untuk ambil barang dan KTP yang kami amankan,’’ ucapnya.

Menurut Arief, pedagang langsung datang sebelum ada informasi dari petugas. Salah satunya, pedagang agen di daerah Jagir. Sebanyak 260 botol permen dot yang disita langsung diambil. Arief memang mengizinka­n langkah tersebut. ’’Karena memang aman, ya kami balikin,’’ tambahnya.

Meski sudah terungkap tidak mengandung narkoba, pengembali­an permen kepada pedagang masih belum dilakukan sepenuhnya. Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaska­n, pihaknya masih menunggu surat dari dinas kesehatan (dinkes), SKPD yang mengeluark­an rekomendas­i razia beberapa hari lalu. ’’Komandonya ada di dinkes. Untuk sementara, permen masih tetap kami amankan,’’ ungkapnya.

Namun, mantan camat Rungkut itu mengimbau para pedagang agar tidak resah. Permen dagangan mereka tetap aman di tempat satpol PP. Setiap kali penyitaan, petugas selalu menyertaka­n tanda terima terhadap barang yang disita. Di situ tertulis jelas nama dan alamat pemilik. ’’Pasti kami kembalikan pada waktunya,’’ katanya.

Sementara itu, Kemarin (10/3) dinas kesehatan belum mau memberikan keterangan resmi. Dinkes rencananya mengadakan konferensi pers hari ini. ’’Nanti dipaparkan mana yang negatif, mana yang ditarik, dan dikembalik­an dan lain-lainnya,’’ ujar Kabaghumas Pemkot Surabaya M. Fikser. (did/kik/tau/c15/git)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ??
ARYA DHITYA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia