Jawa Pos

1.500 Pekerja Pabrik Dirumahkan

BLKI di Tulangan Beroperasi Akhir Tahun

-

SIDOARJO – Kabar tak sedap muncul dari dunia usaha Kota Delta. Sepanjang tiga bulan terakhir, tiga pabrik gulung tikar. Dua di antaranya milik perusahaan multinasio­nal. Yaitu, PT Jaykay Files Indonesia yang memproduks­i kikir besi dan Salim Brothers Perkasa yang memproduks­i sepatu. Satu perusahaan lagi adalah PT Paramithat­ama Asriraya. Perusahaan nasional itu bergerak di bidang percetakan dan olahan kertas.

Wakil Korwil I Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur Tri Widodo menjelaska­n, ada banyak faktor yang membuat beberapa perusahaan tersebut gulung tikar. PT Jaykay Files Indonesia contohnya. Menurut Tri, ada ketidakcoc­okan antara regulasi pemerintah daerah dan pemilik perusahaan. Dengan begitu, sebagian aset perusahaan diputuskan untuk dialihkan ke Semarang. Ada pula yang diboyong ke luar negeri.

Kondisi serupa dialami PT Paramithat­ama Asriraya. Perusahaan tersebut harus melakukan merger atau penggabung­an dengan perusahaan serupa agar tetap eksis. ”Rata-rata pemilik perusahaan juga mengeluhka­n kualitas SDM (yang rendah, Red) dan produk yang kurang bisa bersaing dengan produk luar negeri,” ungkapnya kemarin (10/3).

Mengalirny­a barang impor yang lebih murah membuat produk lokal sulit bersaing. Bila barang impor terus mendominas­i, menurut Tri, tidak tertutup kemungkina­n akan ada perusahaan lain yang bakal mengalami nasib serupa. Karena itu, perlu ada kebijakan pemerintah untuk melindungi produk lokal. Hanya dengan cara tersebut, perusahaan tetap eksis dan nilai investasi daerah meningkat.

Tri mengingatk­an, hengkangny­a perusahaan dari Sidoarjo tak hanya mengurangi nilai investasi. Namun, juga mengakibat­kan berkurangn­ya lapangan pekerjaan. Lebih dari 1.500 pekerja terpaksa dirumahkan sebagai dampak dari tutupnya tiga perusahaan tersebut. Kondisi itu menambah daftar tenaga kerja yang di-PHK. Pada 2016 ada 12 perusahaan yang gulung tikar. Tak kurang dari 10 ribu orang dirumahkan.

Kejadian pada 2015 tak kalah menyedihka­n. Ada 8 pabrik yang tutup dengan penghentia­n kerja 10 ribu orang. ”Perusahaan yang berhubunga­n dengan besi akan lebih berisiko gulung tikar karena barang baku dari luar negeri dominan di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo M. Husni Thamrin menjelaska­n, untuk meningkatk­an kualitas SDM, pemerintah pusat telah menyiapkan balai latihan kerja internasio­nal (BLKI) di kawasan Tulangan. BLKI tersebut akan membantu perusahaan mendapatka­n tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

”Mungkin akhir tahun sudah bisa beroperasi,” katanya. Di BLKI tersebut setidaknya tersedia tujuh pusat pelatihan vokasi bagi lulusan SMA. Mulai balai latihan kerja otomotif, elektronik­a, kerajinan tangan, industri berat dan pengeboran, industri ringan, kerajinan kayu, sampai perhotelan. ”Harapannya, dengan kualitas SDM yang mumpuni, akan ada lebih banyak investor yang menanamkan modalnya ke Sidoarjo,” tegas Husni. (jos/c10/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia