Jawa Pos

Ubah Image Tempat Pengolahan Sampah

RTH Bersanding­an dengan TPST

-

SIDOARJO – Tiga gadis kecil berlarian di atas rumput. Melihat arena bermain kosong, ketiganya melesat di atas seluncuran. Ketiganya bermain dan tertawa sepuasnya di ruang terbuka hijau (RTH) Kelurahan Taman. RTH yang tak jauh dari rumah mereka tersebut menjadi sarana rekreasi yang murah meriah.

Banyaknya tanaman juga bisa menjadi sarana belajar flora untuk anak-anak. Salah seorang gadis itu bernama Qurrota Aini. Bocah 10 tahun tersebut menuturkan, hampir setiap sore dirinya bermain di taman itu. Rabu (8/3) dia bermain petak umpet dengan dua adik kelasnya, Nurlaili Latifah dan Shinta Bella. ”Lebih enak kalau bareng sama teman-teman,” kata Aini.

Menurut dia, taman tersebut sangat nyaman. Mereka bisa bermain di atas rumput atau gazebo. Angin terasa sepoisepoi lantaran di sisi kanan dan kiri masih tanah lapang. ”Pokoknya, kata Pak Petugas, harus jaga kebersihan dan buang sampah di tempatnya,” ujarnya.

Kawasan RTH yang dibangun atas permintaan pihak Kelurahan Taman kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo itu menjadi tempat favorit untuk rapat sambil bersantai. Misalnya, yang dilakukan Kepala Teknis TPST Bakti Bumi Sugito, Pengawas Lapangan Petugas Kebersihan DLHK Mohammad Subiyanto, dan Koordinato­r Lapangan TPST Bakti Bumi 3 Danny Tri Mulyo Santoso.

Siang itu ketiganya tengah menggelar rapat kecil mengenai tenaga tempat peng- olahan sampah terpadu (TPST) Bakti Bumi 3 di belakang RTH. ”Pas penempatan­nya di sini. Jadi, setelah rehat siang, masih bisa rapat dengan suasana santai seperti ini,” ucap Subiyanto.

Dia dan dua kawannya sedang dikejar deadline untuk pembukaan TPST kawasan di Kecamatan Sedati. ”Rasanya nggak tegang kalau rapat di taman. Kondusif,” imbuhnya, lalu menyeruput secangkir kopi hitam.

Kasi Pertamanan DLHK Moch. Rochjahdi Hafiluddin menambahka­n, ibu-ibu sekitar juga sangat suka berkumpul di RTH itu. Kegiatanny­a berupa senam bersama hingga mengajak buah hati untuk sekadar bermain. ”Kalau pagi, ramai anak sekolah yang datang,” ungkap pria yang akrab disapa Roy tersebut.

Dia mendukung lokasi pembanguna­n taman yang langsung bersebelah­an dengan TPST tersebut. ”Malah bisa jadi edukasi soal lingkungan dan pengelolaa­n sampah sekalian buat masyarakat,” tuturnya.

Rencananya, taman yang belum diberi nama oleh Kepala DLHK Bahrul Amig tersebut direplika di kawasan-kawasna lain yang memang diharapkan kualitas lingkungan­nya semakin baik. ”Kami terus dorong supaya kawasan lain mau merespons. Awalnya, RTH Taman adalah permintaan warga dan pemerintah setempat,” terangnya.

Dia menuturkan bahwa awalnya pemerintah Kelurahan Taman mengajukan pembanguna­n RTH di tanah kas desa (TKD) setempat. Luasnya mencapai 1,8 hektare yang menggabung­kan kawasan TPST dengan RTH. Alasannya, pengawasan makin mudah. Selain itu, Roy menyampaik­an bahwa pihak DLHK ingin kawasan pengolahan sampah tidak terkesan kumuh, tetapi justru indah. (via/c16/dio)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? MANFAATKAN LAHAN NGANGGUR: Dari kiri, Sugito, Subiyanto, dan Danny Tri mengadakan rapat di gazebo ruang terbuka hijau Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Rabu (8/3). Saat sore, anak-anak bermain di taman yang berlokasi di depan kantor kelurahan tersebut.
BOY SLAMET/JAWA POS MANFAATKAN LAHAN NGANGGUR: Dari kiri, Sugito, Subiyanto, dan Danny Tri mengadakan rapat di gazebo ruang terbuka hijau Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Rabu (8/3). Saat sore, anak-anak bermain di taman yang berlokasi di depan kantor kelurahan tersebut.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia