SEA Games Jadi Acuan Medali AG
JAKARTA – Partisipasi Indonesia di SEA Games 2017 bakal berarti strategis bagi peningkatan prestasi menuju Asian Games (AG) 2018. SEA Games yang berlangsung di Kuala Lumpur, 19–31 Agustus mendatang, menjadi acuan untuk memperhitungkan cabor apa saja yang bisa berpeluang memperoleh medali di AG.
Sesuai dengan target yang dicanangkan, Indonesia berambisi menduduki peringkat ke8–10 dengan prediksi bisa merebut minimal 13 medali emas. Angka itu didapat dari perhi_ tungan persentase distribusi emas Asian Games sepanjang edisi 2002–2014.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, pekan depan dirinya bakal bertemu dengan Satlak Prima. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas peluang Indonesia merebut medali emas, terutama dari caborcabor non-Olympic.
’’Ini penting. Sebab, kami tidak ingin nanti banyak asumsi target medali untuk Asian Games,’’ ujar Imam.
Rapat tersebut bisa jadi ber- tepatan dengan agenda pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla yang baru saja dilantik sebagai ketua tim pengarah menggantikan Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Imam juga mendapat pertanyaan mengenai nama-nama yang saat ini terlibat dalam kasus hukum. Kebetulan, Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto berujar bakal ada revisi mengenai keputusan presiden (keppres) dari nomor 12 menjadi nomor 22 tahun 2016.
Selain menaikkan status Jusuf Kalla menjadi ketua tim pengarah, revisi tersebut menghapus beberapa nama yang selama ini tersandung kasus hukum. Misalnya, Doddy Iswandi (Sekjen KOI) dan Anjas Rivai (bendahara KOI) yang tersandung kasus korupsi dana sosialisasi AG 2018.
Terkait dengan hal itu, menteri asal PKB berusia 43 tahun tersebut mengatakan bahwa kasus yang tengah membelit pihak-pihak tersebut tidak akan menghalangi persiapan Asian Games yang tinggal setahun. ’’Ini menyangkut pertaruhan harga diri bangsa,’’ tegas Imam. (apu/c4/ady)