Suprajarto Pulang Kandang ke BRI
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) punya nakhoda baru. Dia adalah Suprajarto, wakil direktur utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang menjabat sejak 17 Maret 2015.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BRI kemarin (15/3) mendudukkan Suprajarto sebagai direktur utama BRI untuk menggantikan Asmawi Syam. Suprajarto bukan orang baru di BRI.
Sebelum pindah ke BNI, dia menjabat kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI pada 2005–2006, pemimpin wilayah BRI Jakarta 2006–2007, serta direktur jaringan dan layanan BRI 2007–2015.
Selama menjabat wakil direktur BNI, Suprajarto berhasil memba- wa BNI menjadi bank dengan kinerja yang sangat memuaskan. Terbukti, laba bersih BNI tahun lalu tumbuh 25,1 persen. Pertum- buhan itu didorong pendapatan nonbunga, terutama dari kartu debit dan bancassurance.
Di sisi lain, Asmawi Syam, mantan Dirut BRI, juga berhasil membawa BRI pada capaian yang positif. Meski laba tahun lalu tumbuh tipis 1,63 persen, BRI masih menjadi salah satu bank dengan laba bersih terbesar di Indonesia, yakni Rp 25,8 triliun.
Selain mengganti Dirut, BRI menempatkan Indra Utoyo yang sebelumnya menjabat direktur digital strategis PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai direktur operasional untuk menggantikan Zulhelfi Abidin . Penggantian direktur dari Telkom itu diharapkan bisa membantu BRI men- jadi bank yang berfokus di sektor UMKM, tetapi tetap unggul dari sisi pengembangan teknologi.
Di luar direksi, komisaris utama dijabat Andrinof A. Chaniago yang menggantikan Mustafa Abubakar. Andrinof adalah kepala Bappenas pada 2014–2015. Sebelumnya, dia menjabat komisaris utama PT Angkasa Pura I.
Pengamat perbankan Paul Sutaryono menuturkan, hadirnya Dirut baru BRI dari BNI merupakan hal yang bisa mendukung proses holding BUMN. Holding BUMN di bidang keuangan ditargetkan dapat terealisasi pada kuartal II 2017. BRI membutuhkan Dirut yang ahli soal perbankan di sektor mikro sekaligus korporasi. (rin/c14/noe)