Kawasan Terpadu dengan Pusat MICE
Barat JLLB Topang Surabaya
SURABAYA – Pembangunan kawasan perkotaan biasa hanya terpusat pada area tertentu, terutama tengah sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian. Dampaknya, kepadatan dan beban kota menjadi tidak seimbang. Akses yang terbatas juga memaksa kendaraan pribadi maupun kargo melewati bagian tengah kota ataupun jalan bebas hambatan.
Ketidakseimbangan dalam hal infrastruktur juga terjadi di daerah Surabaya Barat. Meski memiliki wilayah paling luas, justru di kawasan barat minim pembangunan. Muncul pula kesan terpencil.
Namun, kini warga Surabaya Barat bisa segera merasakan angin segar berkat pembangunan jalan lingkar luar barat (JLLB). Jalan tersebut bakal membentang dari perbatasan Gresik di utara menuju bagian selatan Surabaya. Fungsi utamanya tak lain adalah sebagai alternatif bagi kendaraan, khususnya kendaraan berat yang berekspedisi dari dan ke jalur pantura. Mereka tidak perlu lagi melalui tengah kota.
Hal tersebut tentu juga memberikan keuntungan dari segi pembangunan infrastruktur dan perekonomian daerah barat. Kepala Dinas Penanaman Modal Surabaya Eko Agus Supiadi menyatakan, di daerah itu bisa dibangun berbagai macam fasilitas, tetapi akan lebih banyak berfokus pada permukiman. ”Daerah barat saat ini memang dikuasai oleh pengembang perumahan,” ungkapnya.
Kawasan barat akan didominasi properti residensial. Sebab, jika dibandingkan dengan daerah timur yang dilewati JLLT, wilayah barat masih memiliki tanah yang luas. Area untuk bangunan horizontal pun masih cukup lowong. Namun, tidak tertutup kemungkinan daerah barat juga akan menjadi sentra bisnis. Eko menuturkan, saat ini sedang tren di kalangan pengembang membangun properti terpadu. ”Misalnya, bangunan pusat perbelanjaan atau mal yang dipadukan dengan apartemen di bagian atasnya,” jelas Eko.
Tidak hanya itu, model bangunan juga bisa diintegrasikan dengan fasilitas lain seperti lembaga pendidikan dan kesehatan. ”Intinya, wilayah di sekitar JLLB akan dijadikan kota MICE ( meetings, incentives, conferencing, exhibitions),” papar Eko. Harapannya, warga di wilayah barat maupun luar Surabaya bisa tetap mendapatkan fasilitas terbaik tanpa perlu bergerak ke tengah kota. (deb/c6/sof)