Jawa Pos

Pemkot Bersinergi dengan Pengembang

-

Surabaya tidak sendiri membangun infrastruk­tur jalan. Jalur lingkar luar barat (JLLB) sengaja dilewatkan di lahan milik pengembang. Syaratnya, para pengembang harus membangunk­an jalan selebar 55 meter yang membelah Surabaya Barat. Sebagai timbal baliknya, lahan milik pengembang akan menjadi kawasan strategis baru.

Dewi Soeriyawat­i, Kabid Pemetaan dan Tata Ruang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR), menjelaska­n, JLLB memiliki perkembang­an lebih baik daripada JLLT. Sebab, mayoritas lahan dikuasai dua pengembang besar. Yakni, Mitra Karya dan CitraLand.

Keduanya memiliki anak perusahaan yang dilewati JLLB. Karena tidak terlalu banyak pengembang, koordinasi yang dilakukan dengan pemkot lebih mudah. ’’Kami harus mengajak pengembang. Agar beban pembanguna­n infrastruk­tur pemkot bisa dialihkan untuk hal lain,’’ jelas Dewi.

Jalan yang telah dibangun pengembang nanti diserahkan sebagai prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). Setelah diserahkan ke pemkot, pengelolaa­n jalan tersebut juga berpindah. Saat ada kerusakan, pemkot bakal memperbaik­inya. Cara itu dianggap sangat efektif karena PSU yang diserahkan pengembang sesuai dengan rencana kota. Saat pengerjaan, pemkot menentukan detail

engineerin­g design (DED) jalan. DED tersebut disusun Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya. Pada rencana desain, JLLB merupakan jalan arteri. Mirip Middle East Ring Road (MERR) yang sudah ada. Jalan arteri tersebut memungkink­an adanya persimpang­an jalan. ’’Dengan demikian, JLLB menjadi akses penghubung perumahan di sekitarnya,’’ ungkapnya.

Area di kanan kiri JLLB akan dijadikan area perdaganga­n dan jasa (perjas). Dalam peta peruntukan, area itu berwana ungu. Para pengembang bisa membangun pusat pertokoan atau perhotelan. Syaratnya, seluruh pembanguna­n harus sesuai dengan perizinan. ’’Tujuannya, setelah dibangun, daerahnya tidak banjir atau jadi macet,’’ katanya.

Saat ini pengembang juga berupaya membuat jalur penghubung JLLB ke jalur lingkar dalam barat (JLDB). Lagi-lagi, pemkot tidak mengeluark­an duit untuk membangun infrastruk­tur jalan. Jalan tersebut menghubung­kan JLLB dengan bundaran PTC di tengah kota. Saat ini jalur tersebut sudah dibangun setengah jalan oleh CitraLand.

Selain itu, jalur penghubung lain sedang dikerjakan pemkot di Jalan Raya Menganti, Babatan, dan Wiyung. Dengan demikian, banyak pilihan akses dari barat untuk menuju tengah kota. Untuk mewujudkan JLLB, pemkot tetap harus mengeluark­an biaya. Tahun ini pemkot menganggar­kan Rp 200 miliar untuk pembebasan lahan. (sal/c5/sof)

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? RAPI: Proyek properti di tengah JLLB. Pembanguna­n jalur itu bakal menumbuhka­n pusat residensia­l dan bisnis baru.
DITE SURENDRA/JAWA POS RAPI: Proyek properti di tengah JLLB. Pembanguna­n jalur itu bakal menumbuhka­n pusat residensia­l dan bisnis baru.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia