Berharap Pemasukan Rp 2,5 Triliun
Efisiensi, AG 2018 Maksimal 37 Cabor
JAKARTA – Dinamika perubahan cabang olahraga (cabor) Asian Games (AG) 2018 kembali terjadi. Hal itu terjadi setelah pemerintah meminta adanya efisiensi anggaran untuk multievent olahraga Asia tersebut. Maksimal hanya ada 37 cabor yang bakal digelar pada event yang dimulai 18 Agustus 2018 itu.
Keputusan tersebut merupakan hasil rapat persiapan AG 2018 di Kemenpora kemarin (15/3). Yang menjadi persoalan berikutnya adalah total 42 cabor, 59 disiplin, dan 484 nomor event. Artinya, Satlak Prima sebagai pemegang kebijakan pelatnas cabor punya tugas memilah lagi potensi cabor yang bakal diusulkan kembali.
Dalam dua hari terakhir, Satlak Prima sudah berkoordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) selaku ketua pengarah AG 2018.
”Terkait anggaran, Wapres ingin ini tidak boleh melampaui Asian Games di Incheon 2014. Maksimal hanya boleh 37 cabor,” ujar Menpora Imam Nahrawi. Selanjutnya, dia bakal mendorong Inasgoc (penyelenggara AG 2018) segera berkomunikasi dengan OCA (Olympic Concil of Asia) bahwa Indonesia tidak siap melaksanakan 42 cabor.
Potensi cabor Indonesia di AG 2018 juga kembali dibahas dalam rapat di Kemenpora yang dipimpin langsung oleh JK. Hadir dalam agenda tersebut, Imam Nahrawi, Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Inasgoc, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), serta Kasatlak Prima Achmad Soetjipto. Indonesia masih punya waktu hingga empat bulan ke depan untuk memastikan 37 cabor tersebut.
”Tadi Satlak Prima melaporkan apa saja yang dilaksanakan dan targettargetnya. Mudah-mudahan kita berada di posisi 8–10 lah,” ujar JK kepada awak media setelah rapat.
Sebelumnya, anggaran Rp 8,6 triliun diproyeksikan untuk AG 2018. Setelah melalui proses efisiensi, keluarlah angka Rp 4,3 triliun yang disediakan pemerintah. Untuk 2017, pemerintah menyediakan Rp 500 miliar yang rencananya cair April mendatang. Anggaran tersebut bakal didistribusikan untuk down payment opening-closing ceremony, test event, serta pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan AG 2018.
Pemerintah mengandalkan pemasukan dana yang lebih besar dari sponsor, tiket pertandingan, dan promosi. JK memprediksi dana yang bisa masuk dari luar APBN itu mencapai Rp 2 triliun–Rp 2,5 triliun. ”Belum bisa kami sampaikan (dana sponsor, Red) karena lagi dikerjakan semuanya,” tambahnya. (nap/jun/apu/c25/ady)