Selangkah Lagi Saint!
Unggul Postur Permudah Kalahkan Lawan
SURABAYA – Memasuki hari keenam Honda DBL East Java Series 2017-North Region, tim yang berlaga makin ambisius. Sebab, sudah mulai banyak tim yang main di putaran kedua. Artinya, sebentar lagi terlihat siapa yang menjuarai klasemen grup dan berhak lolos ke babak utama.
Pertandingan terakhir kemarin (15/3) antara SMAN 1 Wonoayu, Sidoarjo, melawan SMA ITP Surabaya memberikan ending yang menegangkan. Ya, meski center Wonoayu Bagus Saputra terpaksa menderita cedera, mereka tetap memberikan perlawanan yang sengit. Khususnya pada kuarter ketiga dan keempat. Dilengkapi tiga big man, Saint –sebutan SMA ITP Surabaya– tidak memberi kesempatan Wonoayu mencetak poin. Saint malah memanfaatkan bola-bola atas sehingga makin berada di atas angin. Hingga dua kuarter berlalu, Wonoayu hanya berhasil mencetak sekali
Bukan hanya tinggi badan, tetapi pemanfaatan fisik yang tepat juga membuat forward Wonoayu sulit mengambil bola. Pertahanan Wonoayu langsung digempur center Saint Rizky Alifta. Wonoayu makin sulit mengatasi center Saint satu itu. Alur bola menuju kapten Saint Hadi Fitroni mengalir deras. Tembakan Saint terus menghujani ring Wonoayu. Mereka pun menutup pertengahan pertandingan dengan beda skor 6 poin.
Namun, perubahan langsung saja terjadi pada kuarter ketiga. Wonoayu menjadikan Erwin Budiarta sebagai target dan memusatkan rotasi bola kepada Bryan Martua. Strategi itu sukses menipu center- center Saint. Bahkan, secara perlahan Wonoayu berhasil mengejar lewat beberapa kali tembakan free throw. ’’Sempat meremehkan Wonoayu yang tidak lengkap menjadi kesalahan fatal kami. Mereka berhasil memanfaatkan free throw,’’ jelas coach Saint Abidin.
Memasuki kuarter keempat, center- center Saint membuat banyak kesalahan. Wonoayu pun mampu mendekati skor Saint. Bahkan, lewat operan Bryan, power forward Raditya Atha berhasil menyamakan kedudukan menjadi sebelas sama pada 27 detik terakhir. Tetapi, keberuntungan memang menjadi milik Saint. Melalui forward Saint Yudas Hedy berhasil melakukan
penutup pada 9 detik terakhir. Saint berhasil menang dengan skor 13- 11 atas Wonoayu.
Sementara itu, laga tim basket putri antara SMAN 13 Surabaya melawan SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo juga tidak kalah seru. Tim di grup A dan sama-sama mengantongi satu kekalahan itu tentu tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Smahada, julukan SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, pun matimatian mengungguli Thirteen, sebutan SMAN 13 Surabaya. Beruntung, dengan komunikasi yang lebih apik, Smahada berhasil menang dengan margin 7 poin.
Ritme permainan Thirteen yang lambat mampu dimanfaatkan Smahada dengan baik. Bahkan, berkali- kali foul Thirteen selalu berbuah poin untuk Smahada. Dengan dominasi small man dan pemain baru, Smahada mampu bermain dengan apik sehingga menang atas Thirteen dengan skor 17-10. ’’Saya akan lebih menekankan ke defense karena dua pemain andalan saya yang unggul di rebound lagi cedera,’’ ujar Yesaya Triyulianto, pelatih Smahada. (pew/fri/c14/grc)