Jawa Pos

Ringkus Pelaku Pecah Kaca

Otak Kejahatan Rekrut Pemain Lokal

-

SURABAYA – Perburuan Tim Antibandit Polrestabe­s Surabaya terhadap pelaku pecah kaca mobil membuahkan hasil. Tiga pelaku ditangkap. Mereka adalah kawanan pertama yang berhasil ditangkap polisi sejak tiga bulan terakhir.

Aksi kawanan pelaku pecah kaca tersebut memang begitu meresahkan. Aksi mereka berlangsun­g kilat dan di sejumlah titik. Bahkan, polisi sempat sulit melacak keberadaan mereka.

Kawanan pelaku pecah kaca yang berhasil ditangkap tersebut adalah Hamdani, M. Irfan, dan Imam Safii. Mereka selama ini memecahkan kaca mobil korbannya dengan memukulkan obeng di pinggir kaca mobil. ’’Untuk sementara mereka baru mengaku beroperasi di dua lokasi. Yakni, di Jalan Mayjen Sungkono dan Rungkut,’’ ujar Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga kemarin (15/3).

Otak kawanan tersebut adalah Hamdani. Dua betisnya tertembus peluru polisi lantaran berusaha kabur ketika ditangkap. Sambil terpincang-pincang, pria asal Ternate tersebut lantas disuruh polisi untuk memperagak­an aksinya. Caranya ternyata mudah. Ujung obeng tinggal ditancapka­n di sudut kaca bagian bawah, selanjutny­a dipukul. Dengan cara itu, kaca retak secara merata. ’’Setelah itu, tinggal dorong saja,’’ katanya kepada wartawan.

Sistem kerja modus tersebut hampir sama dengan kejahatan pecah kaca yang melemparka­n serpihan besi busi. Saat kaca sudah retak, pelaku tinggal mendorongn­ya. Kaca lantas pecah menjadi serpihan kecil-kecil. Namun, Hamdani menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memakai busi.

Hamdani ditangkap di Bandara Juanda, sesaat sebelum pesawatnya terbang ke Jakarta Sabtu lalu. ’’Setelah kami tangkap otaknya, dua lainnya menyusul. Masih ada satu orang lagi yang kami buru,’’ ungkap Shinto.

Berdasar catatan polisi, selain di Surabaya, Hamdani memang beroperasi di ibu kota dan Bali. Dia juga pernah mendekam di balik jeruji besi tiga tahun silam karena kasus serupa. Kala itu dia dibekuk anggota Polda Bali.

Untuk beraksi di satu kota, Hamdani kerap merekrut pelaku lokal. Istilahnya jarum. Nah, saat ke Surabaya dia lantas mengajak M. Irfan, warga Jalan Dupak Bangunsari.

Sebelum beraksi, Hamdani mengajari Irfan cara memecahkan kaca dengan obeng. Sasarannya mobil pribadi yang biasa diparkir di tempat sepi. Pertimbang­an lain, sang pemilik meninggalk­an barang berharga di dalam mobilnya.

Sekali beraksi Hamdani cs cuma butuh waktu satu hingga dua menit. Kalau alarm mobil itu berbunyi, mereka secepatnya kabur.

Dari aksinya di metropolis, barang- barang yang dicuri selanjutny­a dijual kepada Imam. Salah satu hasil kejahatann­ya adalah kamera DSLR senilai Rp 50 juta. (did/c15/git)

 ?? AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS ?? MERESAHKAN: Hamdani mempraktik­kan cara memecah kaca mobil sebelum mencuri barang-barang berharga di dalamnya.
AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS MERESAHKAN: Hamdani mempraktik­kan cara memecah kaca mobil sebelum mencuri barang-barang berharga di dalamnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia