Ngobrol di Warkop, Embat Motor Kenalan
SIDOARJO – Edi Pitono, 50, terbilang ahli dalam bersilat lidah. Lima orang pun teperdaya dengan janji-janjinya. Berjanji mencarikan pekerjaan, tetapi ujung-ujungnya menggelapkan motor para korban. Namun, sepak terjang tersangka itu telah berujung ke penjara.
”Pelaku lima kali beraksi dan modusnya selalu sama,” ujar Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Rochsulullah kemarin (15/3).
Dia menjelaskan, korban terakhir dari aksi tipu daya pelaku adalah Miskan, warga Desa Pilang, Wonoayu. Motor Honda Vario bernopol W 4321 WN milik korban raib dibawa kabur pelaku. ”Ditaksir kerugiannya Rp 13 juta,” ungkapnya
Miskan dan pelaku sebenarnya baru kenal. Mereka ketemu di sebuah warung kopi. Jalinan komunikasi yang nyambung membuat keduanya cepat akrab. Bahkan, korban tidak segan mengadukan permasalahannya yang sedang butuh pekerjaan. Pelaku dengan silat lidahnya merespons keluhan itu sebagai kesempatan emas.
Edi lantas menawarkan pekerjaan kepada korban. Dia mengaku memiliki kenalan seorang pengusaha. Edi kemudian meminjam motor korban untuk menemuinya. Miskan yang kalut lantas tergiur dengan tawaran itu. ”Motor korban dipinjam dan tidak dikembalikan,” jelasnya.
Edi mengaku hanya meminjam motor sebentar. Namun, nyatanya dia tidak balik. Miskan yang gelisah berusaha menelepon pelaku. Dia semakin bingung tatkala handphone teman barunya itu tidak bisa dihubungi.
Miskan kemudian memanggil temannya agar diantar pulang. Meski begitu, keduanya tidak lantas menuju rumah karena ada keperluan di Candi. Eh, di tengah perjalanan, korban melihat pelaku sedang ngopi. Miskan yang emosional langsung membawa Edi ke kantor polisi.
Rochsul memaparkan, fakta mengejutkan muncul dari hasil penyidikan. Ternyata, Edi sudah empat kali melakukan modus yang sama di sejumlah kawasan. Korbannya, antara lain, berasal dari Surabaya dan Pandaan. ”Motornya digadaikan ke Malang,” kata perwira polisi dengan satu melati di pundak tersebut.
Edi menyatakan, aksi penggelapan itu dilakukan spontan. Dia berdalih sedang membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. ”Harga gadai bergantung jenis motor. Rp 2–3 juta,” terang pria penganggur itu. (edi/c10/hud)