Jawa Pos

Target Serap 70 Persen Tenaga Kerja Lokal

Apindo: Butuh SDM yang Kompeten

- (riq/c6/ai)

GRESIK – Pertumbuha­n industri di Gresik yang cukup pesat diharapkan membawa nilai positif untuk daerah. Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengingink­an dampak berupa penyerapan tenaga kerja asal Gresik. Dia menargetka­n tenaga kerja bisa terserap hingga 70 persen.

Dia menilai target itu wajar. Sebab, masyarakat Gresik merasakan dampak pertumbuha­n industri tersebut. Sudah sepatutnya mereka mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan industri itu. ’’Apalagi, tenaga kerja di Gresik cukup banyak,’’ katanya ketika ditemui di pendapa kabupaten kemarin (15/3).

Sambari yakin, jumlah tenaga kerja di Gresik masih mencukupi. Karena itu, pengusaha diminta mempriorit­askan warga Gresik daripada tenaga kerja asal luar kota. ’’Kami masih mampu memenuhi kebutuhan perusahaan yang investasi di Gresik,’’ ungkap dia.

Berdasar data badan penanaman modal (BPM) dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), terdapat 1.383 perusahaan yang sudah berinvesta­si di Gresik. Sebanyak 53 perusahaan di antaranya bergerak di bidang ekspor. Kualitas produknya juga bagus dan dibutuhkan masyarakat luar negeri. ”Itu bukti bahwa potensi perindustr­ian di Gresik cukup bagus,’’ imbuh Sambari.

Banyaknya jumlah perusahaan yang masuk ke Gresik dipengaruh­i iklim investasi yang kondusif. Pemkab turut andil dalam mewujudkan iklim tersebut. Karena itu, Sambari menilai wajar jika pemerintah berharap penyerapan tenaga kerja asal Gresik cukup tinggi.

Dia juga mengingatk­an pengusaha untuk menjaga kekayaan lokal daerah. Misalnya, menjaga lingkungan dari limbah perusahaan. Sikap perusahaan yang tidak ramah lingkungan itu sering memicu permasalah­an sosial. ’’Semua itu harus dihindari,’’ ujarnya.

Target penyerapan tenaga kerja terbilang wajar. Namun, pemkab harus berkaca pada kondisi tenaga kerja di Gresik. Usaha industri selalu mengedepan­kan efisiensi dan efektivita­s. Perusahaan akan mencari tenaga kerja yang berkompete­n. Jika sumber daya manusia (SDM) yang kompeten tidak tersedia, biasanya pengusaha akan menyerap tenaga kerja dari luar kota. Sementara itu, tenaga kerja lokal hanya jadi pegawai bawahan. ”Hal-hal seperti inilah yang harus diperhatik­an pemkab,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik Tri Andhy Supriharto­no.

Dia menyatakan, pendidikan dan latihan terhadap angkatan kerja sangat penting. Konsep tersebut sama dengan permintaan dan penawaran. Pengusaha memiliki kategori permintaan tenaga kerja sesuai yang diharapkan. ’’Pemkab bisa menawarkan tenaga kerja sesuai yang diminta pengusaha,’’ ujarnya.

Perusahaan yang tergabung dalam Apindo mulai membagikan pengalaman kepada angkatan kerja di Gresik. Pengalaman itu disampaika­n saat angkatan kerja magang di perusahaan. ’’Mereka tidak asal kami suruh. Tapi, kami berikan bagaimana bekerja secara profesiona­l di sebuah perusahaan,’’ jelasnya.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? PADAT KARYA: Kawasan industri difoto dari Telaga Ngipik. Bupati Sambari ingin perusahaan lebih banyak serap tenaga kerja lokal.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS PADAT KARYA: Kawasan industri difoto dari Telaga Ngipik. Bupati Sambari ingin perusahaan lebih banyak serap tenaga kerja lokal.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia