Manfaatkan Kardus Bekas sebagai Studio Foto Mini
GRESIK – Untuk menghasilkan foto yang bagus, dibutuhkan pengetahuan mengenai teknik memotret yang benar. Apalagi memotret makanan. Foto yang dihasilkan harus membuat orang yang melihat tertarik untuk menikmati makanan tersebut.
Antusiasme mendapatkan ilmu tentang fotografi makanan itu juga dialami Zakiyah Athiroh, siswi SMAN 1 (Smansa) Gresik. Ditemui dalam workshop bertajuk Low Budget Photography yang diadakan Jurusan DKV Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kemarin (15/3), Zakiyah memperoleh banyak ilmu. Terutama tip mendapatkan angle, lighting, dan cara mengedit foto. ’’Senang banget dapat ilmu baru lagi,’’ ucapnya.
Kenny Ose, pemateri workshop tersebut, memanfaatkan kardus bekas untuk dijadikan studio foto mini. ’’Karena memang low budget, kita gunakan bahan seadanya. Tidak harus menyewa atau membeli keperluan foto dengan harga mahal,’’ ungkapnya. Ukuran kardus bisa bervariasi. Disesuaikan dengan ukuran makanan atau produk yang akan difoto.
Kardus bekas yang telah dipotong di bagian atas, kanan, dan kiri itu dilapisi kertas roti. Fungsinya menutupi lubang pada bagian yang telah terpotong. Di dalam kardus ditempelkan kertas karton atau kertas manila putih sebagai background. Lalu, dua lampu tidur diletakkan di kanan dan kiri kardus yang telah tertutupi kertas.
’’Fungsi kertas itu untuk menyaring cahaya dari lampu,’’ papar Kenny. Dia mengungkapkan, angle makanan dibidik dari bagian yang paling menarik, unik, dan paling enak. Kenny mencontohkan brownies. Yang paling disukai dari brownies adalah bagian tengahnya berupa lelehan cokelat. ’’Maka, bagian itulah yang ditonjolkan,’’ lanjutnya.
Selain itu, Kenny mengedepankan foto yang bercerita. Dengan begitu, harus ada beberapa properti demi mendukung hasil foto. Misalnya, talenan atau beberapa jenis bunga tertentu seperti aster. ’’Bisa juga pakai segelas teh atau buku. Itu bisa sebagai cerita bahwa makanan yang kita foto itu bisa dimakan sembari santai minum teh sambil baca buku,’’ imbuhnya. (hay/c19/ai)