SemogaLahir ’’CR7’’ dari Surabaya
Futsal menjadi salah satu olahraga favorit warga Surabaya. Kini warga tidak harus berjalan jauh untuk mencari lapangan futsal. Sebab, sudah ada 103 lapangan yang dibangun di kecamatan-kecamatan. Jumlahnya masih bisa bertambah.
NAUFAL dan Figur asyik menggiring bola di lapangan futsal Gang Dolly. Siang yang terik tidak begitu mereka pedulikan. Keduanya lebih peduli pada bola yang ada di depan mata.
Rutinitas bermain futsal menjadi agenda rutin remaja kawasan Jalan Kupang Gang Timur 1 itu sejak lapangan futsal dibangun pada Desember lalu. ’’Pulang sekolah bisa langsung main. Tapi, seringnya pas libur, Minggu,” kata Naufal.
Lapangan futsal di kampungnya itu bikin hatinya dan kawan-kawan sepermainan bungah. Remaja 12 tahun tersebut bersama temantemannya bisa bermain futsal kapan pun. Selain futsal, area lapangan sering kali digunakan sebagai tempat berkumpul warga. Untuk sekadar bermain bersama maupun bercengkerama. Di pinggir lapangan, ada permainan seluncur dan jungkat-jungkit. Jadi, nuansa lapangan lebih ramai.
Lapangan futsal di Gang Dolly tersebut memang tidak terlalu besar. Luasnya hanya sekitar sepetak rumah, yakni 5 x 3,5 meter. ’’Dulu memang rumah warga. Bekas wisma nomor 17,” ungkap Muhammad Ridwan Tanro. Meski begitu, keberadaannya memberikan dampak positif. Lapangan futsal yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu menggiatkan semangat warga. Terutama bidang olahraga. ’’Sebelumnya nggak ada olahraga apa-apa di sini,” terang bendahara RT tersebut.
Di perbatasan Kecamatan Jambangan dan Karang, juga ada lapangan futsal untuk warga. Tepatnya di Taman Jangkar (Jambangan dan Karang). Lapangan itu biasa digunakan warga. Jadwalnya memang tak ditentukan. Asal kumpul dan pakai. Meski be- gitu, warga cukup kompak dan toleransi perihal pemakaiannya.
Lapangan futsal menggunakan rumput sintetis. Dilengkapi pula gawang, bangku tunggu, dan pagar kawat untuk menghalangi bola supaya tidak terpental keluar. Di bagian taman lain, ada beberapa pria yang masing-masing membawa alat pancing. ” Woo banyak ikannya. Sampeyan mau apa?” ucap salah seorang pria yakin.
Taman Jangkar memiliki tempat penampungan sementara air hujan. Dahulu, tempat itu difungsikan sebagai karamba oleh pemerintah kota. Ratusan ikan beragam jenis seperti nila, lele, dan mujair masih tinggal di dalamnya dan menjadi hiburan warga.
”Lumayan. Bisa untuk hiburan. Yang bosan di rumah tinggal ke sini, mancing. Umpannya pakai lumut atau cacing,” papar mantan pengurus RT 3, RW 5, Ahmad Marzuki. Dia sedang duduk-duduk santai dengan beberapa tetangganya. Para pemancing memiliki spot favorit masing-masing. Tetapi, yang paling laris di bawah pohon kersen. Tempat itu teduh.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Afghani Wardhana menerangkan, pemkot sengaja memperbanyak lapangan futsal. Harapannya, kelak bisa lahir bintangbintang sepak bola baru dari Surabaya. ’’Ibu (Wali Kota Tri Rismaharini, Red) penginnya lahir ’Cristiano Ronaldo (CR7)’ dari Surabaya,’’ jelas Afghan saat ditemui di kantornya. ’’ Wes talah, nanti pasti buanyak pemain top yang lahir dari Surabaya,” katanya yakin. Selain lapangan futsal, Surabaya sudah memiliki 33 lapangan sepak bola, 79 lapangan basket, 90 lapangan voli, 16 lapangan bulu tangkis, dan banyak lagi olahraga lainnya. (bri/esa/sal/c7/jan)