Ingin Selalu Dekat Penghafal Alquran
DEPOK – Ribuan pelayat menjadi saksi saat jenazah KH Hasyim Muzadi dimakamkan di kompleks Pesantren Al Hikam Depok, Jawa Barat, kemarin sore (16/3)
Doa Hasyim Minta Tanah Dekat UI
Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) itu wafat pada usia 72 tahun di Malang, Jawa Timur, pukul 06.15 WIB kemarin.
Sebelum meninggal, Hasyim memang berwasiat agar dimakamkan di Pesantren Al Hikam Depok. Bahkan, dia telah memilih lokasi. Yakni, di sebelah timur gedung Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran, tempat pendidikan bagi para santri penghafal Alquran.
”Ingin dekat dengan santrinya. Harapannya, karena di sini ada yang hafiz (penghafal Alquran, Red), beliau ingin terus mendengarkan,” kata Abdul Hakim Hidayat, putra pertama Hasyim, saat ditemui di sela-sela pemakaman sang ayah.
Hakim menuturkan, selama menjalani perawatan di Malang, Hasyim meminta para santri untuk terus membaca Alquran. Sebanyak 24 santri rutin khataman Alquran. Enam di antara para santri itu ikut mengantar jenazah Hasyim saat diterbangkan dengan pesawat Hercules dari Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. ”Selama perja- lanan terus membacakan Alquran di pesawat,” ujar Hakim.
Jenazah Hasyim tiba di rumah duka pukul 16.20. Setelah itu, jenazah disalati di Masjid Al Hikam. Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Imam Besar Majid Istiqlal Nasarudin Umar, dan sejumlah tokoh ikut dalam prosesi salat Jenazah.
Almarhum Hasyim dimakamkan dengan upacara militer. Almarhum saat ini berstatus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). JK menjadi inspektur upacara dan menyampaikan belasungkawa mewakili pemerintah.
Menurut JK, salah satu kelebihan Hasyim semasa hidup adalah mau turun langsung ke lapangan. Tidak hanya menunggu untuk didatangi. ”Banyak ulama khos, tapi tinggal di pesantren atau menunggu. Beliau ini sebaliknya. Kalau ada apaapa, beliau datangi,” katanya.
Belasungkawa juga disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ”Atas nama pemerintah, atas nama rakyat Indonesa, saya menyampaikan duka yang sedalam-sedalamnya. Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik,” ujarnya. Di mata Jokowi, Hasyim bukan hanya seorang ulama, tapi juga sosok guru bangsa yang wajib diteladani. Terlebih atas konsistensinya yang senantiasa menjaga semangat kebinekaan di tanah air. ”Beliau seorang ulama besar. Seorang ulama yang selalu mendinginkan suasana, selalu menyejukkan hati kita,” kata Jokowi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, Indonesia kehilangan salah satu sosok ulama yang tidak hanya ahli dalam ilmu agama, tapi juga sangat peduli dengan keindonesiaan dan kerukunan. Hal itu sering dikemukakan Hasyim tatkala berada dalam forum nasional maupun dunia. ”Beliau sangat peduli dengan bagaimana agar Indonesia tetap terjaga dan terpelihara sebagai bangsa religius dan rukun di tengah-tengah keragaman,” ujarnya.
Mewakili keluarga almarhum, KH Salahuddin Wahid menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf. ”Beliau ini punya prinsip, tapi bisa mengomunikasikan dengan baik sehingga semua bisa menerima. Juga menjelaskan yang rumit dengan cara sederhana,” kata adik mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.