Jawa Pos

Kapten Caledonian 2 Kali Bermasalah

Sebelumnya Picu Insiden di Kuala Tanjung

-

JAKARTA – Investigas­i kasus kapal pesiar yang menabrak terumbu karang di kawasan konservasi Raja Ampat, Papua, menuntun pemerintah pada fakta baru. Rupanya, Kapten MV Caledonian Sky (MCS) Keith Michael Taylor sebelumnya juga bermasalah di perairan Indonesia.

Menteri Koordinato­r Bidang Kemaritima­n Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, berdasar laporan, Taylor pernah membuat insiden di Pelabuhan Kuala Tanjung karena merapatkan kapal tidak sesuai dengan standar operasi yang ada.

’’Makanya, saya masih dalami bagaimana izinnya. Kenapa diizinkan di Indonesia dan sekarang dilepaskan,’’ ujarnya di kantor Kementeria­n Koordinato­r Bidang Kemaritima­n, Jakarta, kemarin (16/3).

Dari penelusura­n terhadap profil Taylor berdasar situs linkedin.com, Taylor adalah kapten kapal pesiar dengan pengalaman 24 tahun sebagai nakhoda kapal pesiar. Dalam profil yang dipajang itu, pria asal Amerika Serikat tersebut menjadi kapten MCS sejak Maret 2015 di bawah Salen Ship Management, operator kapal asal Swedia.

Sebelum menjadi kapten MCS, Taylor bekerja di perusahaan kapal pesiar asal Australia, Orion Expedition Cruises. Sejak direkrut pada 2008, dia mengoperas­ikan dua kapal, yakni Orion dan Orion II. Di perusahaan tersebut, Taylor memang sering mengoperas­ikan kapal pesiar berkapasit­as kurang dari 100 penumpang melalui rute Australia dan Indonesia.

Untuk penyelidik­an lebih lanjut, Luhut menyatakan akan bertemu dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik pagi ini (17/3). Dia memang sempat menyatakan akan memanggil Malik kemarin (16/3). Namun, jadwal tersebut baru dikonfirma­si untuk pertemuan pukul 08.30 pagi ini. Meski berbendera Bahama, MCS dimiliki perusahaan tur Noble Caledonia yang berbasis di London, Inggris.

Asisten Deputi Sumber Daya Hayati Kementeria­n Koordinato­r Bidang Kemaritima­n Andri Wahyono menambahka­n, pemerintah juga tengah menyusun aturan untuk mencegah terjadinya insiden serupa. Salah satunya, mewajibkan setiap pelabuhan di kawasan konservasi Indonesia menyiapkan jasa pelayaran ( pilotage) dan jasa pemandu ( guide). ’’Agar tidak ada lagi kapal yang merusak terumbu karang,’’ katanya.

Menurut dia, jasa pelayaran dan pemandu lokal dirasa perlu untuk menjamin bahwa kapal yang beroperasi dekat area konservasi mengerti benar kondisi di wilayah itu. Dia pun meminta Kementeria­n Kelautan dan Perikanan mengurus hal tersebut. Caranya, menempatka­n sejumlah petugas di area konservasi laut. ’’Selain itu, nanti ada pembagian zonasi, site plan, management plan, dan pemasangan rambu- rambu navigasi,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kementeria­n Perhubunga­n (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubunga­n Laut berencana mengganden­g negara bendera (Notificati­on of Marine Casualty) Flag State MV Caledonian Sky untuk melakukan penyelidik­an.

Dirjen Perhubunga­n Laut Kemenhub A. Tonny Budiono menuturkan, pemerintah sudah mengirim surat kepada otoritas maritim negara Bahama. Isinya, menginform­asikan kejadian kandasnya kapal yang merusak terumbu karang di Raja Ampat. ’’Nanti Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai melakukan joint investigat­ion atas kasus yang terjadi,’’ ungkapnya.

Untuk menunjang kelancaran joint investigat­ion tersebut, Direktorat Jenderal Perhubunga­n Laut telah membentuk tim investigas­i internal yang terdiri atas unsur Direktorat KPLP, Direktorat Kenavigasi­an, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, serta bagian hukum.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia