Jawa Pos

Tembak di Tempat bagi Para Bandar

-

SURABAYA – Pengedar dan bandar narkoba di Jatim harus berpikir ulang untuk meneruskan kegiatan haramnya. Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman menyatakan, pihaknya akan menerapkan kebijakan yang lebih tegas.

Pertama, memerintah­kan tembak di tempat bagi bandar dan pengedar narkoba yang tak menyerah ketika ditangkap. ’’ Tak perlu basa-basi lagi. Tapi, jika mereka langsung menyerah dan kooperatif, tentu kami proses seperti biasa,’’ ujar jenderal polisi bintang satu tersebut.

Dia menilai dampak kejahatan narkoba sangat banyak. ’’Bukan hanya penggunany­a, tetapi juga keluarga pengguna. Seluruh masyarakat bisa rusak,’’ katanya saat berkunjung ke ruang redaksi Jawa Pos kemarin (16/3).

Kebijakan kedua adalah memiskinka­n bandar. ’’Sekali kena, kami akan menelusuri aset-asetnya. Pasti kami jerat dengan pasalpasal tindak pidana pencucian uang (TPPU, Red),’’ tutur mantan Wadirlanta­s Polda Jatim itu. Menurut dia, terlalu enak bila bandar masih memegang asetasetny­a. ’’Dia bisa tetap mengoperas­ikan sindikatny­a dari balik penjara. Berbeda halnya jika asetnya sudah disita,’’ tegasnya.

Fatkhur juga menjelaska­n pembagian sasaran pengungkap­an. BNN tingkat provinsi lebih berfokus pada jaringan, bukan hanya pengungkap­an pengguna atau pengedar. ’’Jadi, kami lakukan pemetaan jaringan pada tersangka yang telah ditangkap. Kami telusuri, lalu kami bekuk,’’ terangnya.

Sepanjang 2016, BNNP Jatim mengungkap 47 jaringan dan menetapkan 56 orang sebagai tersangka. Total barang bukti yang disita adalah 21 kg sabusabu, lebih dari 30 butir ekstasi, dan 11 kg ganja kering.

Selain itu, Fatkhur menerangka­n permen dot yang belakangan diketahui tidak mengandung narkoba. ’’Fenomena ini bagus menurut saya. Sebab, ini menunjukka­n kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Ini modal yang baik,’’ tuturnya. Dengan maraknya isu tersebut, orang tua lebih waspada. ’’ Jadi lebih mengawasi anaknya,’’ imbuhnya. (*/c18/ano)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia