Jawa Pos

FILSUF LINGLUNG

-

RUMAH tangga bintang Real Madrid James Rodriguez dengan Daniela Ospina kembali diguncang prahara. Setelah sempat berdamai dan memamerkan kemesraan di media sosial masing-masing, hubungan dua sejoli tersebut dikabarkan kembali memanas.

Lagi-lagi, isu orang ketiga menjadi penyebab retaknya jalinan cinta Rodriguez dengan Daniela. Adalah Helga Lovekaty yang kembali menjadi duri dalam daging pasangan yang menikah pada 2011 itu.

Kabar perselingk­uhan Helga dengan Rodriguez mencuat setelah salah seorang kawan terdekat mereka membocorka­n hubungan tersebut ke media-media di Spanyol. Kebetulan, Rodriguez dan Daniela menjalin hubungan jarak jauh. Sang istri yang merupakan mantan atlet voli tersebut memilih tinggal di kampung halamannya di Kolombia.

”Helga begitu menyukai James. Dia juga masih berhubunga­n dengan James,” ungkap salah seorang kawan Helga sebagaiman­a dilansir El Balonrosa. Dan, Helga cuek saja dengan isu itu.

Beberapa bulan lalu, rumah tangga Rodriguez dan Daniela nyaris kandas karena Helga yang terus-menerus mendekati striker timnas Kolombia tersebut. Rodriguez lantas terbang ke Kolombia untuk memperbaik­i hubunganny­a. Ketika itu, rumah tangga mereka masih bisa dipertahan­kan, entah kini. (okt/c17/ham)

MONACO – Pertahanan terbaik adalah menyerang. Itulah filosofi yang diyakini Pep Guardiola. Pelatih asal Spanyol tersebut melakukan itu bersama Barcelona, Bayern Muenchen, dan sekarang Manchester City. Tetapi, tentu saja, setiap taktik atau strategi tetap ada celahnya.

Datang di Stade Louis II kemarin dini hari WIB dalam

babak 16 besar Liga Champions dengan mengusung ske ma 4-1-4-1 dengan lima pemain bertipe menyerang, City takluk 1-3 oleh tuan rumah AS Monaco. Dampaknya, mereka tersingkir karena agregat gol tandang (6-6).

Ya, meski sama-sama mencetak enam gol dalam dua laga, Monaco menceplosk­an lebih banyak gol di kandang lawan. Sebab, pada babak 16 besar, mereka kalah 3-5 oleh City di Etihad (22/2). Sedangkan City hanya mampu mencetak satu gol melalui Leroy Sane pada menit ke-71 kemarin dini hari WIB.

Kesalahan fatal City terjadi pa da babak pertama yang membuat mereka harus membayar mahal. Kegagalan para pemain belakang menjaga garis pertahanan berujung dua gol yang dicetak Kylian Mbappe Lottin pada menit ke-8 dan Fabinho pada menit ke-29.

Dalam dua kali kebobolan itu, tampak nyata kegagapan dan ketiadaan komando dalam menjaga garis pertahanan. Baik dalam upaya menjebak maupun menutup ruang serangan lawan. Duet John Stones dan Aleksandar Kolarov di jantung pertahanan gagal total mengatasi problem tersebut.

Lagi pula, dengan memasang lima pemain bertipe menyerang sekaligus, yakni Raheem Sterling, Kevin De Bruyne, David Silva, Leroy Sane, dan Sergio Aguero, keseimbang­an kurang terjaga. Hanya, Fernandinh­o yang menjadi benteng terakhir sebelum jantung pertahanan.

Meski begitu, Guardiola tetap berdalih. ’’Masalahnya bukan tentang pertahanan,’’ katanya kepada ’’Striker kami seharusnya agresif dan menjemput bola. Tetapi, itu tidak dilakukan pada saat penting ini. Itu sebabnya kami tersingkir,’’ tambah pelatih yang dua kali juara Liga Champions itu.

Sejatinya, ketika Sane mencetak gol, pe luang berada di tangan City. Nyatanya, mereka kebobolan lagi oleh gol Tiemoue Ba kayoko pada menit ke-77 dari skema bola mati. ’’Skema bola mati menghancur­kan tempo dan ritme permainan kami. Juga menjadi momen yang tepat untuk mereka,’’ kata Guardiola.

Bek City John Stones juga menyadari keteledora­nnya dalam mengantisi­pasi bola mati dan memanfaatk­an bola mati yang mereka miliki. City mendapat kesempatan sepak pojok hingga enam kali dan tendangan bebas total 11 kali Namun, tidak ada satu pun yang berakhir menjadi gol.

”Pelatih bilang sebelumnya, Liga Champions adalah soal bola mati. Real Madrid mencetak dua gol dari bola mati pekan lalu dan mereka lolos. Kami tidak cukup solid,’’ ujar Stones sebagaiman­a dilansir

Meski dalam situasi tertinggal sejak menit ke-77, Guardiola lamban bereaksi. Baru pada menit ke-84, pelatih berjuluk Sang Filsuf itu melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Kelechi Iheanacho dan menarik keluar bek kiri Gael Clichy. Itu satu-satunya pergan- tian yang dia lakukan dalam laga kemarin dini hari WIB.

Hasilnya, pada pengujung laga, Guardiola benar-benar seperti orang linglung saat berjalan keluar dari lapangan. Target Liga Champions sudah dipastikan lepas. Parahnya, dia mengalami musim terburuk dalam karirnya sebagai pelatih di Liga Champions. Selama ini dia dua kali juara dan paling buruk tersisih di semifinal.

Sedangkan bagi lawannya, Monaco, itu capaian yang luar biasa. Mereka mengulang musim 2014–2015. Mereka lolos ke perempat final sebelum disingkirk­an Juventus. Bu kan hanya itu, mereka juga mempertaha­nkan rekor 100 persen ti dak pernah tersingkir saat me lawan tim klub Inggris di Liga Champions.

’’Saya sering bermimpi mengenai ma lam ini. Saya berpikir, kami bisa tampil bagus saat melawan tim-tim Inggris,’’ kata Jardim sebagaiman­a dilansir

kemarin dini hari WIB. ’’Kami menyingkir­kan tim papan atas Premier League. Ini menun jukkan kualitas sepak bola Prancis,’’ im buhnya. (okt/c4/ham)

 ?? INSTAGRAM ??
INSTAGRAM

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia