Satoe Masih Aman
SURABAYA – Sama-sama mengemas satu kekalahan pada laga sebelumnya membuat skuad SMAN 1 Surabaya dan SMAN 22 Surabaya berusaha keras untuk menang. Walaupun kesempatan untuk lolos ke babak utama sangat tipis, setidaknya pemenang dari game itu berada di posisi aman.
Pada kuarter pertama, Satoe, sebutan SMAN 1 Surabaya, mencetak poin lewat shooting sempurna guard Darrel Muflih. Veintidous, julukan SMAN 22 Surabaya, masih susah membendung serangan sampai akhirnya berhasil mendapatkan poin lewat free throw dari forward Chrissando Reflianus. Kedua tim samasama membendung serangan. Laga pun makin panas saat mereka saling mengejar poin. Kuarter pertama berakhir dengan skor tipis, yaitu 7-4 untuk keunggulan sementara Satoe.
Karena kedua tim sama-sama kuat, poin yang diperoleh tidak sebanyak sebelumnya. Meski begitu, menurut Yogi Prabowo, assistant coach Satoe, permainan Satoe masih biasa dan belum maksimal. ”Mereka belum bisa mengatasi nervous saat bermain di lapangan. Itulah hasil evaluasi untuk permainan selanjutnya,” terangnya.
Darrel, pemain nomor 13 Satoe, baru bisa kembali mencetak poin pada menit kedelapan saat lawan mulai lengah. Namun, foul Satoe memberi kesempatan lawan untuk mengumpulkan poin dengan cara free throw. Sayangnya, Dewi Fortuna masih berpihak kepada Satoe. Sebab, selisih poin makin dikejar Darrel pada detik terakhir. Laga berakhir dengan skor 23-11 atas kemenangan Satoe.
Meski pernah menelan kekalahan sekali dari SMAN 17 Surabaya, mental skuad SMA Masa Depan Cerah Surabaya tak lantas down. MDC, julukan SMA Masa Depan Cerah Surabaya, berhasil mengalahkan SMA Muhammadiyah 3 Surabaya atau Smamga dengan skor 12-9. Kemenangan itu tentu tak mudah. Sebab, MDC dipaksa mengalah hingga akhir kuarter kedua dengan skor 7-5 untuk keunggulan Smamga.
Kembali masuknya kapten Winda Nathalie yang berkolaborasi apik dengan forward Sally Gozaly membuat pergerakan bola MDC lebih stabil. Bahkan, mereka memaksa Smamga scoreless pada kuarter ketiga. Memainkan komposisi pemain, baik dari segi fisik maupun skill, membuat permainan MDC lebih rapi. ”Sebenarnya skill kami dan lawan sama. Tapi, dengan mengutakatik komposisinya, kami lebih kompak,” ujar Heru Widianto, coach MDC.
Beruntung, pada kuarter keempat, MDC makin menguasai permainan. Duet Winda dan Sally membuat pundipundi poin MDC bertambah. MDC pun memenangi pertandingan dengan skor 12-9. Untuk sementara, MDC berada di puncak klasemen grup B dan disusul SMAN 17 Surabaya pada peringkat kedua. (fri/nao/c25/grc)