Jawa Pos

Temukan Senpi di Tas Selempang

-

SURABAYA – Tim Antibandit Satreskrim Polrestabe­s Surabaya menangkap dua orang dini hari kemarin (16/3). Ketika melintas di Jalan Ir Soekarno, mereka kedapatan membawa senpi tanpa izin dan senjata tajam.

Selama ini tim antibandit memang gencar melakukan razia di tempat-tempat rawan kejahatan. Razia dini hari tersebut dipimpin Iptu Arif Ryzki

Setelah hampir satu jam berpatroli, tim yang baru terbentuk awal tahun lalu itu mencurigai gelagat seseorang yang sedang melintas dengan bersepeda motor.

Tim lantas menghentik­an pria tambun tersebut di dekat kampus Stikom Surabaya. Pria itu bernama Nanang Setiawan. ’’Selamat pagi, Ndan,” ucapnya sambil hormat dan sok dekat. Namun, polisi tidak menggubris­nya. Tas selempang yang dibawa Nanang langsung diperiksa polisi. Ternyata, polisi menemukan peluru airsoft gun di dalam tas itu.

Kemudian polisi menggeleda­h lebih detail tas tersebut. Di dalamnya banyak baju kotor. Nanang berdalih bahwa baju itu akan dibawa ke laundry. ’’Baju itu bawaan dari umrah, belum saya cuci,” tutur pria 35 tahun tersebut.

Jawaban itu dianggap mengadaada. Penggeleda­han terus dilakukan hingga polisi menemukan peluru hampa. Tidak hanya satu, ada 66 butir peluru berwarna emas yang dibawanya. ’’Nah, ini ada senpi,” ujar Iptu Arif sambil menunjukka­n senpi berjenis EKOL Volga 9 mm.

Nanang mengaku senpi itu bukan miliknya. Dia berdalih sedang menyervisk­an senjata milik salah seorang anggota polisi. Namun, saat diminta menelepon anggota tersebut, dia malah berbelit. Karena dianggap membahayak­an, pria asal NTT itu langsung dibawa ke Mapolresta­bes Surabaya.

Setelah diinteroga­si petugas, dia akhirnya mengakui bahwa senpi tersebut adalah miliknya. Senpi berwarna hitam itu dibelinya dari seorang teman pada 2015. Pistol berukuran mini tersebut dibeli seharga Rp 10 juta. ’’Dia mengaku senang mengoleksi senpi,” kata Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Silitonga.

Pihak kepolisian masih mengem bangkan penyidikan. Sebab, polisi juga menemukan tiga airsoft gun di rumah kontrakan Nanang di Wisma Tirto Agung Asri I/19A. Kepada penyidik, Nanang juga mengaku bekerja sebagai tukang servis pistol. ’’ Namun, karena dia kedapatan membawa senpi, kami amankan dulu,” imbuh Shinto.

Selain itu, penyidik melakukan pendalaman tentang asal muasal senpi tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah senpi tersebut pernah digunakan dalam tindakan kriminal atau tidak.

Dalam razia yang sama, tim antibandit menangkap M. Rizal Triwardana yang membawa pisau berukuran lebih dari 20 cm. Pria 17 tahun itu berdalih bahwa dirinya adalah pedagang buah. Namun, dia tidak bisa membuktika­n ucapannya. ’’ Tersangka kami serahkan ke Polsek Rungkut untuk ditindakla­njuti,” beber Shinto. (aji/c7/git)

 ?? AHMAD KHUSAINI / JAWA POS ?? PEMERIKSAA­N: Iptu Arif Ryzki (kanan) menunjukka­n pistol yang ditemukan di tas seorang pengendara sepeda motor kemarin.
AHMAD KHUSAINI / JAWA POS PEMERIKSAA­N: Iptu Arif Ryzki (kanan) menunjukka­n pistol yang ditemukan di tas seorang pengendara sepeda motor kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia