Robot Simpel Asisten Mama
Karya Tiga Pelajar SD Al Falah Surabaya
SURABAYA – Ekstrakurikuler robotika tak melulu menghasilkan robot yang serbarumit dan canggih. Peralatan sederhana yang rendah biaya bisa dirangkai menjadi penemuan yang memberikan manfaat besar. Misalnya, robot simpel karya tiga siswa SD Al Falah Surabaya berikut.
Muhammad Keinan Ardya Haris, Izzan Ahmad Reksa Atmajaya, dan Kayla Nava Zahraquin membuat robot pengering dan pelipat baju. ”Idenya ingin bantu mama supaya pekerjaannya lebih ringan,” ujar Kayla.
Tidak hanya meringankan tugas mama, robot buatan tiga siswa kelas IV SD itu juga memanfaatkan bahan-bahan berbiaya ringan. Bahkan, sebagian berupa barang bekas pakai. Antara lain, kardus, aluminium foil, baterai, sensor cahaya, sensor ultrasonik, dan motor servo.
Pada mesin pengering, misalnya. Bagian dalam kardus berbentuk persegi panjang dilapisi aluminium foil. Kemudian, bagian bawah kardus dilubangi untuk menyambungkannya dengan hair dryer. Selain itu, ada lubang kecil di bagian samping kardus sebagai tempat meletakkan sensor ultrasonik.
Ketika dimasuki baju yang jaraknya kurang dari 25 sentimeter dari dinding kardus, sensor ultrasonik akan membacanya. Lantas, hair dryer yang ada di bagian bawah kardus akan menyala. Tinggal menunggu sekitar 10 menit sampai baju benar-benar kering. ”Saat mengeringkan, kardus harus tertutup,” ucapnya.
Sementara itu, teknologi yang hampir mirip berlaku pada robot pelipat baju. Papan pelipat berbahan kardus bekas. Benda itu dilengkapi tiga motor servo sebagai penggerak. Ketika ada baju yang menutupi sensor cahaya, papan akan bergerak sendiri melipat baju. Hasilnya? Lumayan, cukup rapi.
Kayla mengatakan, untuk pembuatan seluruh badan robot tersebut, mereka membutuhkan dana Rp 550 ribu. Selain memudahkan pekerjaan rumah tangga, pembuatan robot sederhana itu bisa memanfaatkan barang-barang bekas.
Izzan Ahmad Reksa Atmajaya menambahkan, untuk menyelesaikan pekerjaan itu, mereka membutuhkan waktu satu minggu. Waktu tersebut belum termasuk pe rencanaan dan perancangan yang dilakukan sebelumnya.
Penemuan itu mengantarkan ketiganya meraih medali perak alias juara II. Momen membanggakan tersebut mereka raih pada kategori Low Cost Project Junior International Islamic School Robot Olympiad ( IISRO) di Batu, 14 Maret lalu.
Ke depan, mereka berupaya mengembangkan penemuan yang lebih baik dan bisa digunakan masyarakat. ”Kami akan memperbaiki bahan-bahannya dan menawarkan kepada wali murid yang membutuhkan,” jelas Koordinator Lomba dan Ekstrakurikuler SD Al Falah Surabaya Farhad. (ant/c7/nda)