Jawa Pos

Saling Serang, Israel-Syria Panas

-

PALMYRA – Selain di Aleppo, serangan udara terjadi di dekat Palmyra, Syria. Bedanya, yang saling berhadapan adalah pasukan militer Syria dan Israel. Pesawat tempur Israel menyerang beberapa titik di sekitar Palmyra pada Jumat dini hari (17/3). Sasarannya adalah pasukan Hizbullah. Syria menyerang balik dengan menembakka­n ground to air missile (GTAM), misil yang ditembakka­n dari darat untuk menyerang pesawat maupun meledakkan misil lain di udara.

’’Sistem pertahanan udara kami menyerang mereka (pesawat tempur Israel, Red) dan menjatuhka­n salah satunya. Satu pesawat lainnya tertembak dan memaksa sisanya untuk melarikan diri,’’ ujar militer Syria seperti dilansir kantor berita SANA. Tidak ada laporan tentang korban tewas maupun luka dalam insiden tersebut.

Israel dan kelompok Hizbullah dari Lebanon memang bermusuhan. Keduanya terlibat dalam perang Lebanon selama 34 hari pada 2006 lalu. Hizbullah saat itu disokong Iran. Gencatan senjata yang diprakarsa­i PBB akhirnya menghentik­an pertempura­n. Dalam perang di Syria, Hizbullah dan Iran berada di pihak Presiden Bashar Al Assad. Israel dan Syria secara teknis juga masih berperang.

Ketika perang Syria berkecamuk, roket-roket dari Syria kerap mendarat di wilayah Israel. Di lain pihak, Israel juga beberapa kali masuk ke wilayah udara Syria untuk menyerang pasukan Hizbullah. Belum diketahui penyebab serangan Israel kemarin.

Sementara itu, Juru Bicara Militer Israel Peter Lerner membantah klaim Syria bahwa GTAM berhasil menjatuhka­n jet tempur milik Israel. Menurut Lerner, klaim tersebut tidak berdasar dan Syria pernah melakukan klaim serupa sebelumnya. Tidak ada pesawat Israel yang ditembak jatuh oleh militer Syria. Namun, mereka mengakui bahwa Syria membalas serangan udara mereka dengan GTAM.

’’Beberapa misil antipesawa­t diluncurka­n dari Syria sebagai balasan dan sistem pertahanan udara milik militer (Israel, Red) berhasil meledakkan salah satu misil,’’ ujar pihak militer Israel.

Mereka meledakkan salah satu misil GTAM Syria dengan menggunaka­n sistem Arrow. Itu adalah sistem pertahanan udara paling canggih milik Israel yang didesain untuk menghentik­an misil balistik jarak jauh. Israel baru memiliki Arrow pada Januari lalu.

Selama ini Israel jarang mengonfirm­asi serangan-serangan yang mereka lakukan. Namun, kali ini mereka harus melakukann­ya. Sebab, serangan balasan dari Syria mengakibat­kan sirine di Lembah Jordan, wilayah pendudukan Tepi Barat, berbunyi.

Pada April tahun lalu, untuk kali pertama, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengaku menyerang konvoi pengiriman senjata untuk Hizbullah di Syria. (AFP/Reuters/sha/c22/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia