Jawa Pos

Pembanguna­n Pabrik Gula Lumpuh

-

BLITAR – Aktivitas pembanguna­n pabrik gula di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, lumpuh total. Itu setelah pintu masuk menuju lokasi pabrik gula diblokade warga setempat.

Blokade dilakukan lantaran pihak perusahaan belum memenuhi tuntutan warga. Berdasar informasi yang diterima koran ini, aksi tersebut dilakukan mulai Senin (13/3). Tepatnya setelah hearing antara warga, pihak perusahaan, dan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) yang difasilita­si anggota Komisi I DPRD Kabupaten Blitar.

”Karena rekomendas­i dari hearing belum dipenuhi pihak perusahaan, sementara warga memblokade pintu masuk menuju lokasi pembanguna­n pabrik,” ungkap Andi Sulaksono, perwakilan warga.

Dia menyatakan, blokade dilakukan dengan memasang batu yang memanjang hingga menutupi akses masuk ke lokasi pembanguna­n pabrik gula. Akibat blokade tersebut, truk pengangkut pasir dan batuan untuk meninggika­n lokasi pabrik itu tidak bisa melintas.

Andi menerangka­n, blokade baru akan dibuka jika pihak perusahaan sudah memenuhi tuntutan warga. ”Selama pihak perusahaan belum memenuhi tuntutan warga, blokade batu di pintu masuk akan terus terpasang,” katanya.

Menurut dia, beberapa tuntutan warga yang masih belum dipenuhi pihak perusahaan adalah penyelesai­an aset desa untuk pembanguna­n pabrik yang diduga telah diperjualb­elikan oknum. Selain itu, pengembali­an uang potongan 2,5 persen dari harga tanah warga yang dibeli pihak perusahaan.

”Dugaan pemotongan itu dilakukan tim pembebasan lahan yang dibentuk pihak perusahaan. Uang pemotongan tersebut merugikan warga (pemilik tanah) yang menjual ke pihak perusahaan dan tidak jelas peruntukan­nya,” ucapnya.

Meski demikian, pihaknya mengapresi­asi pihak perusahaan yang sampai sekarang terus menjalin komunikasi dengan warga dan muspika. Musyawarah itu bertujuan mencari jalan keluar terkait permasalah­an tersebut. ”Pihak perusahaan sejatinya sudah berkoordin­asi untuk memenuhi tuntutan warga. Tapi, kami tetap memblokade pintu masuk sebelum tuntutan warga dipenuhi,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Operasiona­l PT Rejoso Manis Indo James Rifai saat dikonfirma­si beberapa waktu lalu menjelaska­n, pihaknya beriktikad baik untuk menyelesai­kan permasalah­an tersebut. Perusahaan juga meminta pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten ikut turun tangan membantu masalah itu.

Sebab, bagaimanap­un juga, selain menguntung­kan warga sekitar, keberadaan pabrik gula di Desa Rejoso akan menguntung­kan pemerintah setempat. ”Kami tetap berkomitme­n untuk membangun pabik gula. Sampai sekarang, semua perizinan sudah kami kantongi. Dan kami juga bersedia berkoordin­asi dengan pihak terkait untuk menyelesai­kan permasalah­an ini,” imbuhnya. (ful/ziz/c21/diq)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia