Jawa Pos

Kekerasan Seksual Anak Naik Drastis

-

BERDASAR data yang dihimpun dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdaya­an Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kaltim, Samarinda, dan Komisi Perlindung­an Anak Indonesia Daerah (KPAID) Samarinda, tingkat kekerasan seksual terus naik. Dari data dari P2TP2A Odah Etam Kaltim, kasus kekerasan seksual meningkat drastis. Pada 2015, ada enam kekerasan seksual. Pada 2016, jumlahnya menjadi 18 kejadian yang ditangani lembaga tersebut.

Sementara itu, P2TP2A dan KPAID Samarinda menangani 46 kasus kekerasan seksual selama 2016. Ketua P2TP2A Odah Etam Kaltim Eka Komariyah Kuncoro menyebutka­n, anak dan perempuan memang masih menjadi korban kekerasan seksual yang paling dominan. ”Kasus kejahatan seksual terhadap anak ini harus diberantas. Predator anak di Kaltim masih banyak,” katanya.

Diketahui, Cinderela menjadi korban pemerkosaa­n di empat lokasi dalam empat hari berturuttu­rutt, 16–20 Februari. Dia disekap dan dipaksa meladeni tindakan tak senonoh sekelompok orang. Pria yang dihadapi lebih besar daripada dirinya. Sayang, meski mencoba meronta dan meminta pertolonga­n, teriakan gadis belia itu tak ada yang mendengar.

Dari keterangan yang diperoleh media ini, awalnya, Cinderela dipaksa berhubunga­n intim oleh seorang pelaku berinisial YR yang sudah diamankan.

Cinderela tak mampu melawan kekuatan YR saat disetubuhi di dalam angkot di kawasan Palaran. Selanjutny­a, tubuh gadis mungil tersebut tak berhenti dieksploit­asi selama empat hari berturut-turut di empat lokasi yang berbeda.

Selain tak kuat melawan, rupanya, YR mengancam menghabisi nyawa korban jika kemauannya tak dituruti. Setelah dieksploit­asi, Cinderela diantar pulang oleh salah seorang pelaku, lalu diturunkan tak jauh dari kediamanny­a pada 20 Februari. (dra/nyc/c24/far/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia