Menagih Janji Setan Merah
Huntelaar Bakal Reuni
NYON – Sebelum menghadapi Rostov di babak 16 besar Europa League, pelatih Manchester United Jose Mourinho menebar janji. Mou –sapaan akrab Mourinho– menyatakan bahwa United bakal serius memenangi Europa League demi ’’hadiah’’ tiket lolos otomatis ke Liga Champions musim depan.
Kemarin (17/3) United mengalahkan Rostov 1-0 di Old Trafford (menang agregat 2-1) dan menempatkan diri di fase delapan besar. Lantas, apakah Mourinho atau United bakal memenuhi janjinya? Apalagi, hasil drawing perempat final di Nyon, Swiss, menempatkan Setan Merah –julukan United– hanya menghadapi Anderlecht.
’’Selama masih bertahan di ajang ini (Europa League), kami ingin memenanginya, dan itu adalah target objektif,” kata bomber United Zlatan Ibrahimovic sebagaimana dilansir MUTV.
Namun, berkaca dari tidak mudahnya menyingkirkan Rostov, Ibra tidak menganggap Anderlecht sebagai lawan ringan. Jawara Belgian First Division A 33 kali itu memang nyaris tidak memiliki pemain bintang. Nama familier di skuad asuhan Rene Weller tersebut praktis hanya winger asal Spanyol Diego Capel. Pemain yang pernah memenangi dua gelar Piala UEFA (sebelum berganti Europa League) bersama Sevilla pada musim 2005–2006 dan 2006–2007.
’’Siapa pun yang menjadi lawan kami tidak akan mudah karena tim yang berhasil sampai delapan besar adalah tim bagus,’’ ucap Ibra yang semasa masih membela PSG pernah mencetak empat gol ke gawang Anderlecht dalam laga fase grup Liga Champions empat tahun lalu itu.
Berdasar catatan head-to-head, United juga tidak lebih bagus ketimbang Anderlecht. Kedua tim saling berbagi tiga kemenangan dalam enam perjumpaan. Kali terakhir mereka bertemu dalam leg kedua fase grup Liga Champions 2000. Saat itu United menyerah 1-2 di Constant Vanden Stock Stadium atau menang 5-1 dalam leg pertama di Old Trafford.
’’Mereka (Manchester United) tetap favorit, bahkan kandidat juara. Kami tahu posisi kami di mana,’’ ucap Presiden Anderlecht Roger Vanden Stock kepada Sky Sports.
Jika United hanya melawan Anderlecht, duel berimbang bakal terjadi antara Ajax Amsterdam versus Schalke 04 dan Olympique Lyon kontra Besiktas. Sebut saja Lyon dan Besiktas. Kedua tim berstatus limpahan dari Liga Cham pions dan mampu mencetak banyak gol saat menyingkirkan lawan-lawannya. Setelah mencetak 11 gol dalam dua pertemuan kontra AZ Alkmaar di 32 besar, Lyon dengan bomber tajam Alexander Lacazette menyingkirkan AS Roma dengan membobol lima kali gawang klub Serie A tersebut. Besiktas? Masingmasing lima gol dibukukan ke gawang Hapoel Be’er Sheva dan Olimpiacos dalam dua leg di 32 besar dan 16 besar. ’’Besiktas selalu optimistis melawan siapa pun,” kata Wakil Presiden Besiktas Ahmet Cebi di situs resmi UEFA.
Adapun perjumpaan Ajax versus Schalke merupakan laga antarjuara. Ajax pernah mengangkat trofi pada musim 1991–1992, sedangkan Schalke pada 1996–1997. Laga tersebut sekaligus ajang reuni striker Schalke Klaas Jan-Huntelaar yang pernah menghabiskan tiga musim di Ajax dan mencetak lebih dari 100 gol.
Striker 33 tahun itu pun mengekspresikan kegembiraannya bersua Ajax di akun Twitter. ”Amsterdam, Amsterdam, Amsterdam, akhirnya kita bisa bertemu kembali,” cuit Huntelaar.
Sementara itu, perjumpaan Celta Vigo dengan Genk bakal menjadi yang pertama bagi mereka. Kali terakhir Celta melawan klub asal Belgia adalah saat bertemu Club Brugge pada fase grup Liga Champions 2003– 2004. Itu pun berakhir dengan hasil imbang 1-1. Di sisi lain, Genk memiliki memori buruk melawan klub asal Spanyol. Mereka kalah 3-5 ketika berhadapan dengan Athletic Bilbao di fase grup. (okt/c17/dns)