Hidup Sehat dengan Cuci Tangan
SURABAYA – Sebanyak 1.500 perawat se-Jawa Timur kemarin (17/3) berkumpul di depan Fakultas Keperawatan Unair. Mereka mencuci tangan dengan antiseptik. Acara tersebut dihelat dalam rangka HUT Ke-43 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Gerakan cuci tangan itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia. tersebut berbuah penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai jumlah peserta sosialisasi cuci tangan terbanyak.
Ketua DPW PPNI Jawa Timur Prof Dr Nursalam MNurs (Hons) menyatakan, kegiatan tersebut tidak sekadar bertujuan memecahkan rekor
Acara itu diselenggarakan dalam rangka gerakan perawat menuju masyarakat sehat. ”Di Jawa Timur, memang dipusatkan di Surabaya. Masing-masing daerah mengirimkan tujuh anggotanya,” jelasnya.
Acara dimulai dengan apel pagi. Kemudian, sepuluh perawat dari RSAL dr Ramelan memimpin gerakan cuci tangan. Seluruh peserta pun mengikuti gerakan tersebut.
Langkah itu merupakan wujud bahwa perawat wajib melakukan langkah preventif dan promotif. Cuci tangan dianggap sebagai salah satu trik agar tubuh tidak terserang penyakit. Gerakan cuci tangan pun memiliki aturan. Setidaknya ada enam tahap yang sesuai panduan WHO.
Contoh konkret perawat yang berperan dalam sektor preventif dan promotif adalah keterlibatan di pondok kesehatan desa (ponkesdes). Di Jawa Timur, ada 20 kabupaten/kota yang memiliki ponkesdes di setiap desa. Dalam satu ponkesdes, setidaknya ada satu perawat di polindes. ”Jadi, dalam satu desa, sudah ada tenaga medisnya,” kata Nursalam.
Menurut Pergub Nomor 4 Tahun 2010, kesejahteraan akan dipenuhi dari pemerintah provinsi. Ditambah dengan anggaran dari pemerintah daerah setempat. Meski demikian, ada kesejahteraan lain yang belum terpenuhi. Misalnya, jaminan kesehatan. ”Perawat belum memperoleh jaminan kesehatan,” katanya.
Selain itu, ada keluhan mengenai perawat yang sulit diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Padahal, tak jarang mereka telah mengabdi lama. ”Dua hal tersebut kami perjuangkan kemarin (Kamis, 16/3, Red) di Jakarta,” tutur Nursalam. (lyn/c18/git)