Jawa Pos

Guru Produktif Jatim Hanya 21 Persen

-

SURABAYA – Kekurangan guru di Jawa Timur terus menjadi perhatian. Sebab, hingga 2019 diperkirak­an ada 32 ribu guru yang pensiun. Mengisi kekurangan guru tidak mudah.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman menyatakan, sudah ada kebijakan larangan pensiun dini bagi para guru. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu upaya agar ketersedia­an guru tidak semakin berkurang. ’’Guru dilarang pindah struktural, pensiun dini juga tidak boleh,’’ tuturnya kemarin (17/3).

Secara volume, jumlah guru di Jatim memang besar. Namun, untuk guru-guru produktif, jumlahnya tidak banyak. Terutama yang berkaitan dengan bidang-bidang kompetensi tertentu. ’’Guru yang tersedia banyak di bidang IPS,’’ katanya.

Pihaknya berupaya menambah guru produktif melalui keahlian ganda. Keahlian guru dari mata pelajaran lain ditambah dengan mata pelajaran produktif yang kurang. Dengan begitu, kebutuhan guru bisa teratasi. Saiful menyebut kekurangan guru produktif memang menjadi perhatian. Bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di tingkat nasional. Bahkan, ketersedia­an guru produktif di Jawa Timur hanya 21 persen. ’’Karena pensiun, lalu tidak diproduksi lagi,’’ ungkapnya.

Saiful menjelaska­n, dulu dirinya merupakan lulusan sekolah teknik menengah (STM). Dia mendapat tugas belajar untuk menjadi guru praktik yang bisa ditempatka­n di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, program semacam itu tidak lagi berjalan. Peran untuk mengisi kebutuhan tenaga guru dilakukan perguruan tinggi. Meski begitu, hal tersebut tampaknya belum sesuai harapan.

Solusi untuk mengisi guru produktif adalah membuat pola guru sebaya. Yakni, para siswa ikut membimbing adik kelasnya. Solusi lain, menjajaki alumnus untuk mengajar. ’’Alumnus yang berhasil di perusahaan menjadi guru tamu di sekolah masing-masing,’’ jelasnya.

Sebagai pilot project, alumni STM Grafika (SMKN 4) Malang bersedia turun ke sekolah. Alumni yang sukses di perusahaan akan hadir untuk mengajari para siswa. Hal itu juga menjadi bentuk darma bakti ke sekolah. ’’Saya minta alumni mengajar, menularkan ilmuilmu yang baru,’’ tuturnya. (puj/c15/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia