Ajukan 6.900 Komputer
SEBANYAK 77 SMP/MTs di Kota Delta melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dengan menggabung sekolah lain. Sebab, sekolah itu masih belum memiliki saranaprasarana yang memadai.
Agar pelaksanaan UNBK pada masa mendatang lebih siap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo mengusulkan pengadaan komputer melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2017 pertengahan tahun ini maupun APBD 2018.
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dikbud Sidoarjo Rudi Pujiantoro menyatakan, pihaknya menargetkan tahun depan tidak ada lagi sekolah yang ndompleng sekolah lain dalam pelaksanaan UNBK. ’’Saat ini kami sudah mengajukannya (pengadaan komputer, Red) melalui PAK,’’ katanya kemarin (17/3).
Sebelumnya, dikbud mengajukan pengadaan 6.000 unit komputer melalui PAK. Nilainya mencapai Rp 30 miliar. ’’ Yang disetujui berapa, kami belum tahu pasti,’’ ujarnya.
Untuk APBD 2018, dikbud juga berencana mengajukan 900 unit komputer lagi. Berarti, total ada 6.900 unit komputer yang diajukan. Ditambah dengan 44 server dan genset untuk memenuhi kebutuhan UNBK tahun depan. ’’Genset yang kami ajukan 25 kVA. Itu bisa menampung (menghidupkan, Red) 100 unit komputer,’’ jelasnya.
Pengadaan komputer, genset, dan server tersebut akan diperuntukkan 44 SMPN. Kebutuhan sarana-prasarana SMP swasta bakal diupayakan melalui dana block grant atau hibah. ’’Kalau swasta bisanya lewat hibah. Kalau APBD memang untuk sekolah negeri,’’ terangnya.
Menurut Rudi, pemerintah pusat juga menganggarkan pengadaan sekitar 80 ribu unit komputer secara nasional. Dikbud tentu tidak mau melewatkan peluang tersebut. Mereka akan mengirimkan surat permohonan bantuan komputer untuk sekolahsekolah yang pelaksanaan UNBK masih menggabung tahun ini.
Latihan terakhir UNBK di Sidoarjo bakal dilakukan pada Senin (20/3). Setelah itu, tryout serempak seKabupaten Sidoarjo diadakan dikbud pada 10–13 April nanti. ’’Naskah soalnya yang membuat kabupaten,’’ ungkapnya. (ayu/c14/pri)