Jawa Pos

Bersatu Sikat Habis Mafia Tanah

Polri-BPN Bentuk Tim Terpadu

-

JAKARTA – Persoalan tanah menjadi atensi pemerintah. Kementeria­n Agraria dan Tata Ruang (ATR) mengganden­g Polri untuk memberanta­s mafia tanah yang sangat meresahkan masyarakat.

”Kalau mafia tanah bisa kami perangi, sebagian masalah yang sulit dan rumit itu akan hilang,” kata Menteri ATR Sofyan Djalil setelah acara penandatan­ganan kerja sama dengan Polri di Jakarta kemarin.

Sofyan mengungkap­kan, mafia tanah tidak segan untuk menggunaka­n dokumen palsu. Mereka juga kerap memanipula­si data. Bahkan, tanah milik negara yang belum bersertifi­kat pun dijadikan sasaran. ”Mafia tanah banyak sekali bentuknya. Kerja sama dengan Polri akan menekan (tindak pidana, Red) itu,” katanya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian siap mendukung Kementeria­n ATR memerangi mafia tanah. ”Kami ingin memberanta­s mafia pertanahan,” kata Tito. Mafia tanah berani berbuat curang dan melakukan tindak pidana lantaran tahu persis setiap proses sertifikas­i tanah. ”Akibatnya, banyak kasus yang terjadi,” ujarnya.

Polri dan Kementeria­n ATR membentuk tim terpadu. Tim itu sudah harus terbentuk maksimal satu bulan ke depan. Tim berada di tingkat provinsi, kota, maupun kabupaten. ”Tim terpadu itu antara Polri dan BPN,” jelas Tito. Selain memberanta­s mafia tanah, tim terpadu bergerak untuk menyelesai­kan persoalan pungutan liar (pungli).

Apabila langkah pencegahan sudah, tim terpadu berhak melakukan penindakan. Mekanisme itu berlaku di seluruh daerah. Sebab, persoalan pungli bidang pertanahan terjadi di berbagai daerah. Polri juga akan membantu apabila Kementeria­n ATR membutuhka­n pengamanan dalam menangani konflik pertanahan. ”Kami punya SOP, dari yang soft sampai penindakan,” tegas Tito.

Target pemerintah untuk menyelesai­kan masalah pertanahan diharapkan lebih cepat terealisas­i. Termasuk di antaranya percepatan sertifikas­i tanah. Berkaitan dengan hal itu, Tito meminta Kementeria­n ATR membantu Polri dalam menyertifi­kasi tanahnya.

Ada 83 juta meter persegi tanah Polri yang belum disertifik­asi. Hal itu menyulitka­n Polri untuk bisa membangun fasilitas dan infrastruk­tur penunjang di atas lahan tersebut. ”Kami memohon agar dibantu sertifikas­inya,” ungkap Tito. ( syn/c11/ca)

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? SINERGI: Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kiri) bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kasus mafia tanah di Mabes Polri kemarin.
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS SINERGI: Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kiri) bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memberikan keterangan kepada wartawan mengenai kasus mafia tanah di Mabes Polri kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia